Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Tertekan, Begini Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas

Berdasarkan analisis teknikal, IHSG terlihat masih cukup bearish pada perdagangan hari ini.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (21/10/2020).

Pada perdagangan kemarin, Selasa (20/10/2020), IHSG ditutup di level 5.099,782, turun 0,52 persen atau 26,49 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.080,954 hingga 5.135,08.

Dari keseluruhan konstituen IHSG, hanya 112 saham berhasil menguat, 318 saham melemah, dan 157 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.

Total transaksi di lantai bursa hingga akhir perdagangan mencapai 10,24 miliar saham, dengan nilai Rp9,07 triliun. Adapun investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 183,87 miliar.

Sementara itu, sebanyak 8 dari 10 indeks sektoral melemah pada akhir perdagangan, didorong oleh sektor properti yang terkoreksi 1,91 persen dan konsumer yang melemah 1,29 persen.

Di sisi lain, sektor aneka industri dan industri dasar menguat masing-masing 2,4 persen dan 0,27 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, mengatakan saham sektor properti terkoreksi setelah alami penguatan di perdagangan sebelumnya akibat optimisme dampak dari kebijakan pemerintah.

Sementara itu, saham di sektor konsumsi konsumer melemah dipimpin saham-saham produsen rokok seperti HMSP (-5.67 persen) dan GGRM (-5.86 persen) yang terpukul oleh cukai rokok yang direncakan mulai berlaku tahun depan.

“Besaran (cukai rokok) masih belum jelas dan menjadi penantian investor,” tutur Lanjar dalam risetnya yang diterima Bisnis, Rabu (21/10/2020).

Terkait pergerakan IHSG hari ini, Lanjar memperkirakan IHSG secara teknikal cukup bearish setelah tidak mampu kembali whipsaw pada level pergerakan rata-rata 50 hari terakhir.

Hal ini seakan mengonfirmasi pola dead-cross di area overbought pada indikator Stochastic. Indikator MACD bergerak divergence negatif dengan signal pelemahan pada akselerasi penguatan dan kejenuhan pergerakan MACD line.

“Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG masih berpotensi alami tekanan dengan bergerak mendekati pengujian support fractal pada support resistance 5.067-5.117,” ungkapnya.

Lanjar merekomendasikan sejumah saham yang dapat dicermati secara teknikal, di antarnya INKP, JSMR, SMGR, TOWR, UNTR, HMSP, GGRM, dan ERAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper