Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang SUN Hari Ini Catatkan Penawaran Rp83,02 Triliun

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN pada 6 Oktober 2020 lalu sebesar Rp49,47 triliun. Adapun, dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp32,75 triliun.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (20/10/2020) menghasilkan penawaran sebesar Rp83,02 triliun. 

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN pada 6 Oktober 2020 lalu sebesar Rp49,47 triliun. Adapun, dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp32,75 triliun.

Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, SUN Seri FR0087 menjadi yang paling dicari investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp25,31 triliun. Seri akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 ini dimenangkan sebesar Rp8,15 triliun

Sementara itu, Seri FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp21,24 triliun, pemerintah memenangkan Rp8,35 triliun. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, naiknya angka penawaran lelang pada hari ini ditopang oleh tren positif pasar obligasi Indonesia. Tren tersebut telah berlangsung selama sepekan terakhir.

"Semenjak UU Cipta Kerja disahkan, tren obligasi Indonesia memang cenderung membaik," jelasnya saat dihubungi pada Selasa (20/10/2020).

Selain itu, kenaikan angka penawaran juga mulai menandakan kembali masuknya investor asing ke pasar SBN Indonesia. Hal tersebut terjadi seiring dengan ketidakpastian di pasar global karena sentimen pemilu AS dan lonjakan kasus positif virus corona. 

Meski demikian, ia mengatakan jumlah investor asing yang masuk belum sebesar lelang-lelang sebelum pandemi virus corona. Menurutnya, investor domestik dan sektor perbankan masih menjadi penopang utama pada lelang hari ini.

Walau investor asing belum berbondong-bondong masuk, tetapi hasil lelang menandakan pasar obligasi Indonesia masih tetap dilirik. 

"Tren suku bunga yang rendah juga membantu kembali masuknya investor asing," katanya.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, peningkatan jumlah penawaran pada lelang hari ini ditopang oleh kondisi pasar domestik yang ditunjang turunnya persepsi risiko Indonesia. 

Hal tersebut tercermin dalam penurunan CDS Indonesia dalam satu bulan terakhir. Selain itu, nilai tukar yang relatif stabil, likuiditas di pasar keuangan yang cukup tinggi, serta kondisi pasar global yang kondusif juga berperan terhadap kenaikan jumlah penawaran lelang SUN. 

Ia melanjutkan, partisipasi investor Asinga secara nominal pada lelang kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya. Pada lelang kali ini, bids investor Asing mencapai Rp11,97 triliun, meningkat dibandingkan nominal pada lelang sebelumnya yang sebesar Rp7,53 triliun. 

"Minat tertinggi investor Asing di lelang kali ini berada pada tenor 10 dan 15 tahun," katanya. 

Dari target lelang pemerintah sebesar Rp20 triliun, penawaran yang masuk mencapai Rp83,02 triliun, atau melonjak 67,8 persen dibandingkan dengan permintaan pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp49,47 triliun. 

Pemerintah memutuskan untuk menyerap permintaan sebesar Rp32,75 triliun dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional. Keputusan itu juga mempertimbangkan yield/imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper