Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bursa Efek (BEI) Jawab Kritik Asing Soal Instrumen Hedging

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui pasar modal di dalam negeri memang kekurangan instrumen hedging. Untuk itu, BEI juga berupaya menciptakan instrumen-instrumen tersebut.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com,JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia siap menjawab kritikan investor asing terkait minimnya instrumen lindung nilai atau hedging di pasar modal Indonesia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan instrumen hedging di pasar modal dalam negeri memang masih minim. Tugas ke depan yang dimiliki menurutnya yakni menciptakan instrumen hedging. 

“Dalam waktu dekat, tugas kita kedepannya menciptakan instrumen hedging, misalnya interest rate future, currency swap yang wajar transparan dan efisien. Tugas Bursa menyiapkan infrastrukturnya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan keluhan yang disampaikan oleh investor asing. Menurutnya, kebanyakan kritik disampaikan terkait instrumen hedging yang belum lengkap.

Wimboh mengatakan instrumen hedging saat ini belum lengkap baik mulai dari nilai tukar maupun risiko suku bunga serta hedging default  yang belum begitu banyak. Hal ini menyebabkan investor asing langsung melakukan aksi jual saat pasar diterpa sentimen negatif. 

“Mereka sell off karena tidak ada hedging yang mumpuni. Toh, kalau ada cukup mahal terutama nilai tukar,” ujarnya dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo 2020 secara virtual, Senin (19/10/2020).

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencetak net sell atau jual bersih Rp394,37 miliar pada Senin (19/10/2020). Sepanjang periode berjalan 2020, investor asing membukukan jual bersih Rp46,939 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper