Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Emiten Konstruksi Paling Gencar Cari Utang

PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mendapat mandat pemeringkatan surat utang dari perusahaan konstruksi sebesar Rp5,3 triliun. Jumlah tersebut merupakan mandat terbesar dibandingkan dengan sektor lain yang diterima Pefindo per September 2020.
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo melansir perusahaan konstruksi menjadi pemberi mandat pemeringkatan surat utang terbesar hingga September 2020. 

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih menyampaikan Pefindo mengantongi mandat pemeringkatan surat utang korporasi senilai Rp38,96 triliun dari 31 perusahaan per 30 September 2020. 

“[Sektor] Konstruksi ada rencana penerbitan Rp5,3 triliun terdiri dari lima perusahaan, tapi kami tidak bisa disclose siapa perusahaan yang akan melakukan emisi ini karena masih dalam proses,” ujar Niken dalam paparan daring, Kamis (15/10/2020).

Dengan mandat pemeringkatan Rp5,3 triliun, sektor konstruksi menyumbang 13,6 persen terhadap total mandat yang diperoleh Pefindo. Selain konstruksi, sektor perbankan dan pembiayaan juga menjadi dua sektor yang cukup gencar dalam rencana penerbitan surat utang.

Pefindo mendapat mandat dari dua perusahaan senilai Rp4,4 triliun. Adapun mandat yang diperoleh dari sektor perbankan mencapai empat mandat dengan rencana emisi Rp3,9 triliun.

Untuk diketahui, pemeringkatan menjadi salah satu tahap yang harus ditempuh perusahaan penerbit surat utang untuk menggalang dana lewat instrumen obligasi atau medium term notes. 

Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo menambahkan, tetap ada kemungkinan sebagian dari rencana penerbitan yang mandatnya sudah diterima Pefindo tidak jadi direalisasikan pada kuartal terakhir tahun ini. 

Selain itu, kemungkinan yang lain bisa saja terjadi penundaan penerbitan atau nilai emisi diturunkan (downsizing).

Secara umum, penerbitan surat utang dalam periode Januari-September 2020 mencapai Rp69,37 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah 32,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp102,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper