Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2021, Pefindo Proyeksi Emisi Surat Utang Korporasi Capai Rp128 Triliun

Waktu distribusi vaksin Covid-19 menjadi salah satu acuan Pefindo dalam memproyeksikan nilai emisi obligasi korporasi tahun depan.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan emisi surat utang korporasi pada 2021 dapat mencapai Rp128 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana memperkirakan nilai emisi surat utang korporasi pada tahun depan berada pada kisaran Rp108 triliun - Rp148 triliun dengan nilai tengah sekitar Rp128 triliun.

“Pada 2021 kami berasumsi antara Rp108 triliun - Rp148 triliun dengan nilai moderat atau nilai tengah itu sekitar 128 triliun. Risiko pandemi kemungkinan menurun,” kata Fikri dalam paparan daring, Kamis (15/10/2020).

Adapun, waktu distribusi vaksin Covid-19 menjadi salah satu acuan Pefindo dalam memproyeksikan nilai emisi obligasi korporasi tahun depan.

Skenario optimistis dengan perkiraan vaksin dapat didistribusikan pada Januari, moderat ketika vaksin disebarkaan pada April, dan pesimistis jika vaksin baru akan dikirimkan pada Agustus 2021.

Adapun, waktu distribusi vaksin tersebut dapat mempengaruhi tingkat risiko masyarakat ketika akan mengalokasikan dana yang dimiliki baik untuk investasi maupun konsumsi.

Selain itu, dari sisi perusahaan juga akan mempengaruhi aliran kas dan tujuan pendanaan perusahaan.

“Hal tersebut [penyebaran vaksin] nantinya kami pikir akan mengubah pattern atau cara perusahaan mengalokasikan anggaran dan keinginan menerbitkan surat utang,” papar Fikri.

Selanjutnya, omnibus law yang baru disahkan baru-baru ini juga dinilai bakal mampu mendongkrak sentimen di pasar surat utang korporasi di masa depan.

Dilihat dari sisi positif, Omnibus Law bakal mampu mendorong aliran modal langsung baik dari asing maupun domestik.

Tingkat suku bunga yang diperkirakan terus berada di level terendah pada 2021 juga akan menambah kekuatan pasar obligasi korporasi. Pasalnya, suku bunga rendah akan membuat cost of fund untuk semua instrumen keuangan ikut rendah.

Selanjutnya, hal itu akan berdampak terhadap penurunan yield maupun spread surat utang korporasi.

“Sehingga surat utang korporasi dianggap akan lebih kompetitif untuk menjadi salah satu sumber pendanaan korporasi di 2021,” tutur Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper