Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Diselimuti Sentimen Penyebaran Covid-19, Wall Street Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,77 persen ke level 28.293,95, indeks S&P 500 melemah 0,88 persen ke 3.457,90, dan indeks Nasdaq Composite merosot 1,29 persen ke level 11.617,36.
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada awal perdagangan Kamis (15/10/2020) di tengah kembali meningkatnya penyebaran Covid-19 di kota-kota terbesar di Eropa

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,77 persen ke level 28.293,95, indeks S&P 500 melemah 0,88 persen ke 3.457,90, dan indeks Nasdaq Composite merosot 1,29 persen ke level 11.617,36.

Indeks S&P 500 melemah di hari ketiga berturut-turut karena pelaku pasar juga merespons data klaim pengangguran yang naik ke level tertinggi sejak Agustus 2020.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC bahwa dia akan berbicara dengan Ketua DPR Nancy Pelosi pada Kamis. Dalam kesempatan tersebut, ia ingin mengatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan masalah pengujian menghalangi pencapaian stimulus yang lebih besar.

Perusahaan komoditas, industri, dan teknologi memimpin penurunan. Indeks Nasdaq 100 berkinerja buruk karena raksasa Apple Inc. dan Amazon.com Inc. jatuh. Sementara itu, Morgan Stanley dan raksasa toko obat Walgreens Boots Alliance Inc. menguat menyusul kinerja yang lebih kuat dari perkiraan.

Namun kinerja emiten nampaknya tidak dapat mengimbangi sentimen negatif dari peningkatan penyebaran Covid-19 di sejumlah wilayah. Pemerintah bergulat dengan rancangan strategi untuk memperlambat penyebaran Covid-19 tanpa menggunakan melakukan lockdown dan menekan pertumbuhan ekonomi.

Beberapa sektor telah berhasil dengan baik, seperti pasar perumahan yang berkembang pesat berkat tingkat suku bunga yang mencapai rekor terendah setelah pelonggaran Federal Reserve. Di saat yang sama, laju kenaikan perekrutan pada bulan September mengalami kenaikan terkecil sejak rebound pasar tenaga kerja dimulai pada bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper