Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Gangguan di Pabrik Cilacap, Begini kata Manajemen Solusi Bangun Indonesia (SMCB)

Gangguan operasional terjadi di pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) di Cilacap. Manajemen mengatakan, perbaikan paling lama akan berlangsung tujuh hari.
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. menyampaikan perbaikan gangguan operasional di Pabrik Cilacap milik perseroan akan memakan waktu paling lama tujuh hari.

Dalam keterbukaan informasi, emiten berkode saham SMCB tersebut menyampaikan bahwa telah terjadi gangguan operasi unit pembakaran di Pabrik Cilacap milik perseroan pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 12.40 WIB.

“Gangguan pada unit pembakaran tersebut menimbulkan dampak debu semen ke udara, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena peralatan segera dimatikan begitu gangguan terdeteksi dan gangguan tersebut tidak menimbulkan kecelakaan kerja/korban jiwa,” kata Sekretaris Perusahaan SMCB Andika Lukmana, seperti dikutip pada Selasa (13/10/2020).

Andika menyampaikan bahwa waktu perbaikan unit pembakaran atau unit pembuatan terak itu akan berlangsung paling lama sekitar tujuh hari.

Adapun, Andika menegaskan bahwa Pabrik Cilacap milik SMCB tidak meledak seperti yang diberitakan oleh media massa. 

Unit lainnya yang ada di pabrik tersebut yaitu unit penggilingan akhir dan pengantongan semen tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan.

Selain itu, pengiriman semen ke masyarakat atau konsumen diklaim asih berjalan normal karena cadangan terak dan semen masih mencukupi di Pabrik Cilacap.

“Atas kejadian tersebut manajemen segera melakukan evaluasi menyeluruh agar tidak terulang kembali,” tulis Andika.

Hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (13/10/2020),  saham SMCB turun 4,57 persen menjadi Rp1.045 per saham. Selama enam bulan terakhir, SMCB melonjak 68,55 persen dengan kapitalisasi pasar senilai Rp8,01 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper