Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Pede Penjualan ORI018 Laris Manis, Intip Alasannya

ORI018 menjadi instrumen surat berharga negara (SBN) ritel yang ditawarkan pemerintah pada 2020. Penawaran telah dimulai pada 1 Oktober 2020 dan akan berakhir pada 21 Oktober 2020 pukul 10:00 WIB.
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah mitra distribusi atau midis obligasi negara ritel seri 0RI018 menyatakan percaya diri akan mencapai target penjualan.

ORI018 menjadi instrumen surat berharga negara (SBN) ritel yang ditawarkan pemerintah pada 2020. Penawaran telah dimulai pada 1 Oktober 2020 dan akan berakhir pada 21 Oktober 2020 pukul 10:00 WIB.

Deputy General Manager Divisi Wealth Management PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Widi Hantono mengungkapkan sejauh ini minat dan progres ORI018 masih mirip dengan ORI017. Menurutnya, iklim investasi dan kampanye dari kedua seri masih sama yakni penanganan dampak Covid-19.

Widi mengungkapkan penjualan Bank Negara Indonesia untuk ORI018 senilai Rp187,45 miliar hingga Jumat (09/10/2020) sore. Realisasi itu setara dengan 46,8 persen dari target Rp400 miliar yang disampaikan kepada Kementerian Keuangan.

“Kami optimistis bahwa penjualan ORI018 ini akan memenuhi target dan dapat mengimbangi penerbitan selanjutnya,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Secara terpisah, Executive Vice President Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya mengatakan penjualan ORI018 masih berjalan sesuai rencana. Pihaknya optimistis memenuhi target penjualan.

“ORI018 dengan kupon 5,7 persen masih memiliki yield yang lebih tinggi dari yield obligasi 3 tahun yang berada di kisaran 5,3 persen,” tuturnya.

Ivan menilai kupon yang ditawarkan oleh ORI018 masih premium untuk nasabah ritel yang membeli produk tersebut. Menurutnya, pemesanan akan bertambah dengan pesat mendekati masa akhir penawaran pada 21 Oktober 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper