Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Sekuritas: Peluang Divestasi, Ini Rekomendasi Saham Waskita (WSKT)

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael mengatakan divestasi yang dilakukan Waskita Karya dapat mengurangi tingkat utang konsolidasian senilai Rp6,2 triliun tahun ini.
Bendungan Way Sekampung di Lampung, salah satu proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Bendungan Way Sekampung di Lampung, salah satu proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai divestasi aset yang dilakukan emiten kontraktor pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. bakal mampu mengurangi tingkat utang konsolidasi perseroan tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael mengatakan sambil mengutip klausul bersama perjanjian divestasi Waskita Karya, divestasi yang dilakukan perseroan dapat mengurangi tingkat utang konsolidasian senilai Rp6,2 triliun tahun ini.

"Dengan memperhitungkan divestasi, total utang [Waskita Karya] pada 2020 diperkirakan [turun menjadi] Rp69 triliun dari total utang pada 2019 senilai Rp70,9 triliun," tulis Joshua dalam riset, dikutip pada Minggu (11/10/2020).

Dia mencatat emiten berkode saham WSKT tersebut akan menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk divestasi 30 persen saham dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) pada pekan kedua bulan ini.

Adapun, KKDM merupakan badan usaha yang memegang konsesi jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu).

Melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR), WSKT melakukan divestasi saham senilai Rp550 miliar yang diserap investor melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Namun, dengan Price to Book Value (P/B) yang lebih rendah dari perkiraan, Joshua melihat divestasi tol Becakayu hanya akan mampu menekan rugi bersih perseroan menjadi Rp823 miliar. Perkiraan rugi itu direvisi naik dari sebelumnya Rp669 miliar.

Selain tol Becakayu, Joshua memperkirakan WSKT juga akan menerima pendapatan divestasi setelah pajak senilai Rp75 miliar dari tol Cibitung-Cilincing pada Desember 2020.

"WSKT juga akan mendivestasikan operasional penuh jalan tol di bawah skema asset swap pada November 2020, yang mana perseroan mengklaim bakal dapat mengurangi utang hingga Rp21 triliun dan menerima potensi gain dari divestasi senilai Rp1 triliun - Rp2 triliun," tulis Joshua.

Lebih lanjut, Joshua menyebut skema asset swap tersebut belum dimasukkan ke dalam perhitungan perkiraan laba bersih WSKT pada 2020.

Sementara pada 2021, WSKT diperkirakan dapat mendivestasikan sepertiga dari saham mayoritas yang dimilikinya di jalan tol bersama PT Waskita Toll Road dengan perkiraan gain setelah pajak senilai Rp1,5 triliun.

Joshua pun merekomendasikan trading buy untuk saham WSKT dengan target harga Rp575 per saham. Target harga saham tersebut sudah terlewati.

Di lantai bursa, saham WSKT menguat 7,34 persen menjadi Rp585 per saham pada akhir perdagangan Jumat (9/10/2020). Selama enam bulan terakhir, WSKT menguat 28,29 persen walau sejak awal tahun masih tertekan 60,61 persen.

Adapun, pada perdagangan Senin (12/10/2020) pukul 10.57 WIB, saham WSKT naik 3,42 persen atau 20 poin menjadi Ro605. Total transaksi mencapai Rp16,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper