Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Revisi Prospek Jadi Negatif, Ini Kata Barito Pacific (BRPT)

Manajemen Barito Pacific (BRPT) menilai pelemahan arus kas dari anak usaha yang menjadi salah satu dasar perubahan outlook bersifat sementara.
Wisma Barito Pacific, kantor pusat PT Barito Pacific Tbk./barito-pacific.com
Wisma Barito Pacific, kantor pusat PT Barito Pacific Tbk./barito-pacific.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) memberikan tanggapan terkait perubahan outlook atau prospek atas perseroan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Lembaga pemeringkat itu tetap menyematkan peringkat idAA untuk Barito Pacific.

Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengatakan bahwa perkiraan arus yang kecil yang kurang besar dari anak usahanya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) kemungkinan untuk sementara waktu saja. Perkiraan arus kas itu menjadi salah satu dasar penilaian Pefindo dalam merevisi outlook menjadi negatif.

“TPIA juga sementara (tidak memberikan pendapatan yang relatif besar) lah, karena Covid-19 dan lagi konstruksi,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (9/10/2020).

Sebagai informasi, Pefindo merevisi outlook emiten bersandi saham BRPT itu dari stabil menjadi negatif pada Kamis (8/10/2020). 

Revisi outlook dilakukan untuk mengantisipasi arus kas masuk dari anak perusahaan yang lebih rendah secara berkelanjutan, terutama dari bisnis petrokimia yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA). Di sisi lain,  leverage finansial BRPT akan meningkat dalam jangka pendek.

Di sisi lain, Agus menyatakan belum bisa berkomentar banyak tentang penerbitan green bond yang mencapai US$1,11 miliar oleh Star Energy

“Sementara ini dari perusahaan tidak boleh kasih official statement karena peraturan OJK & 144A US Reg,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan detail mengenai keterangan resminya kemungkinan akan dirilis pada pekan depan.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Star Energy Geothermal (Salak-Darajat) atau SEGSD anak usaha PT Barito PAcific Tbk. (BRPT) akan menerbitkan obligasi valas hingga US$1,11 miliar yang akan terbagi menjadi dua tranche, yaitu tranche A yang akan jatuh tempo pada 2029 dan tranche B yang akan jatuh tempo pada 2038.

Star Energy akan menggunakan dana obligasi global untuk melunasi sejumlah utang dan sebagian akan dialokasikan untuk belanja modal, modal kerja, dan kebutuhan lainyang terkait dengan operasional geothermal. 

Hingga saat ini Star Energy memang masih menjadi penopang besar kinerja Barito Pacific.

Di sisi lain, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings telah menyematkan peringkat BBB- dengan outlook stabil, sedangkan Moody’s Investor Service menyematkan peringkat Baa3 dengan outlook stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper