Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunda Pembicaraan Stimulus, Wall Street Langsung Anjlok

Pada penutupan perdagangan Senin (6/10/2020), Dow Jones turun 1,34 persen menjadi 27.772,76, Indeks S&P 500 koreksi 1,4 persen menuju 3.360,95, dan Nasdaq anjlok 1,57 persen menjadi 11.154,61.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Saham Amerika Serikat kompak menurun akibat rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menunda pembicaraan stimulus sampai dengan Pemilu AS pada 3 November mendatang.

Pada penutupan perdagangan Senin (6/10/2020), Dow Jones turun 1,34 persen menjadi 27.772,76, Indeks S&P 500 koreksi 1,4 persen menuju 3.360,95, dan Nasdaq anjlok 1,57 persen menjadi 11.154,61

Mengutip Bloomberg, Pasar saham AS jatuh dan obligasi melonjak setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia mengakhiri pembicaraan stimulus sampai setelah pemilihan.

Hal itu disampaikan Trump hanya beberapa jam setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperbarui peringatannya bahwa ekonomi akan tersandung tanpa dukungan fiskal tambahan.

Indeks S&P 500 merosot 1,4 persen setelah Trump men-tweet komentarnya di akhir sesi perdagangan, menghapus kenaikan sebanyak 0,7 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite juga berubah negatif.

Treasury melonjak dan dolar melonjak terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya. ETF yang melacak saham teknologi terbesar turun 0,6 persen pada akhir perdagangan setelah panel House mengusulkan serangkaian reformasi antitrust yang menjangkau jauh untuk mengekang kekuatan raksasa teknologi AS termasuk Amazon.com Inc. dan Alphabet Inc.

“Ini tentu saja merupakan kejutan bagi pasar yang telah mulai memberi harapan terhadap stimulus,” kata Ed Clissold, kepala strategi ekuitas AS di Ned Davis Research, dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.

“Ini akan sulit bagi perekonomian untuk mendapatkan banyak daya tarik sampai ada putaran stimulus lain.”

Ketua DPR Nancy Pelosi telah meminta Partai Republik untuk menyetujui versi RUU stimulus yang disahkan DPR minggu lalu dengan hanya mengambil suara Demokrat. Namun, ada kesenjangan yang signifikan tetap ada antara proposal Demokrat senilai US$2,2 triliun dan tawaran US$1,6 triliun yang didukung oleh Gedung Putih.

"Selama beberapa sesi perdagangan terakhir, pasar telah reli akibat pembicaraan stimulus dan sekarang hampir seperti tamparan," kata Gene Goldman, kepala investasi di Cetera Financial Group

Ada juga kekhawatiran yang masih tersisa tentang lintasan pandemi dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Rata-rata tujuh hari kasus harian Kota New York mendekati ambang batas peringatan Walikota Bill de Blasio sebesar 550.

Di tempat lain, pound melemah setelah laporan bahwa Uni Eropa tidak berencana menawarkan konsesi kepada Boris Johnson sebelum tenggat waktu Brexit minggu depan. Minyak naik lebih jauh setelah kenaikan terbesar sejak Mei.

Berikut beberapa peristiwa penting yang akan datang:

- Pada hari Rabu, risalah rapat FOMC 15-16 September bisa sangat bermanfaat bagi pengamat Fed, dimulai dengan rincian diskusi tentang kondisi yang diperlukan untuk memicu kenaikan suku bunga.
- Debat Wakil Presiden AS berlangsung di Salt Lake City pada hari Rabu
- Meskipun putaran final pembicaraan resmi telah berakhir, pemerintah Inggris mengharapkan negosiasi perdagangan akan berlanjut hingga KTT Uni Eropa pada pertengahan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper