Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Wait and See, Bursa Eropa Terkoreksi Tipis

indeks Stoxx Europe 600 dibuka terkoreksi tipis 0,1 persen pada perdagangan hari ini. Indeks saham lainnya di kawasan ini juga melemah.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa dibuka terkoreksi setelah melesat pada perdagangan Senin kemarin menyusul kabar Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang telah meninggalkan rumah sakit setelah menjalani perawatan.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (6/10/2020), indeks Stoxx Europe 600 dibuka terkoreksi tipis 0,1 persen pada perdagangan hari ini. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 terpantau turun 0,1 persen hingga pukul 08.32 waktu London, Inggris.

Indeks saham lain juga terpantau terkoreksi. Indeks DAX Jerman melemah 0,04 persen, indeks CAC 40 Prancis terkoreksi 0,07 persen, sedangkan indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,49 persen.

Pergerakan saham Eropa tersendat seiring dengan sikap para investor yang tengah mencerna sentimen-sentimen baru. Donald Trump telah meninggalkan rumah sakit setelah dirawat selama tiga hari setelah dinyatakan positif mengidap Covid-19. 

Namun, hal ini disambut oleh kekhawatiran akan kepatuhanya terhadap protokol kesehatan dan penyebaran virus corona di lingkungan Gedung Putih.

Direktur strategi portofolio di EP Wealth Advisors Adam Phillips mengatakan investor cenderung percaya dengan data terbaru dan pengalaman langsung Trump dalam menghadapi virus corona bakal meningkatkan kemungkinan stimulus fiskal. "Semakin sulit untuk menolak kebutuhan akan dukungan fiskal tambahan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Dengan waktu kurang dari sebulan menjelang pemilihan umum, kondisi Trump yang dibawa ke rumah sakit telah mengguncang rencana kampanye sang petahana. Ia terpaksa menunda acara-acara kampanyenya ditengah hasil sejumlah jajak pendapat yang menyatakan ia tertinggal dari kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper