Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Reksa Dana Pasar Uang Bakal Aman Sampai Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta Utama per 30 September 2020, reksa dana pasar uang yang digambarkan dalam Infovesta 90 Money Market Fund Index membukukan imbal hasil paling tinggi di antara jenis reksa dana lainnya yakni 0,40 persen secara bulanan.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja reksa dana pasar uang hingga akhir tahun disebut masih sesuai prediksi. Pun, minat terhadap jenis reksa dana satu ini terpantau terus meningkat sepanjang tahun.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 30 September 2020, reksa dana pasar uang yang digambarkan dalam Infovesta 90 Money Market Fund Index membukukan imbal hasil paling tinggi di antara jenis reksa dana lainnya yakni 0,40 persen secara bulanan.

Mengekor di belakangnya ada reksa dana pendapatan tetap dengan imbal hasil 0,04 persen. Sementara reksa dana saham dan reksa dana campuran kompak mencetak imbal hasil negatif, masing-masing -7,03 persen dan -1,16 persen.

Kinerja reksa dana pasar uang memang tercatat konsisten tiap bulannya. Sebagai gambaran, pada akhir Agustus return bulanan reksa dana pasar uang sebesar 0,39 persen dan pada akhir Juli tercatat 0,40 persen.

Sementara secara kuartalan, di akhir periode Juli-September 2020 reksa dana pasar uang membukukan imbal hasil 1,14 persen. Pun, secara year to date, kinerja indeks reksa dana pasar uang tercatat ada di kisaran 3,60 persen.

Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja reksa dana pasar uang cenderung stabil sepanjang tahun ini karena manajer investasi (MI) lebih berani untuk memperbesar porsi obligasi jangka pendek sebagai portofolio mereka.

Pasalnya, potensi imbal hasil dari deposito perbankan tahun ini menurun karena sepanjang tahun berjalan Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali dengan akumulasi penurunan sebesar 100 bps atau 1 persen menjadi 4 persen.

“Tahun ini kan pandemi, jadi kebutuhan likuiditas masyarakat juga relatif turun jadi MI-nya jadi lebih berani untuk ambil obligasi jangka pendek sebagai booster return. Dan karena suku bunga turun, obligasi jangka pendek juga menikmati kenaikan harga,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (5/10/2020).

Dia memprediksi kinerja reksa dana pasar uang mampu tetap konsisten hingga akhir tahun, meskipun ada potensi pemangkasan suku bunga kembali. Wawan menilai penurunan suku bunga tidak akan terlalu memengaruhi kinerja reksa dana pasar uang di akhir tahun.

“Kalaupun turun suku bunga kayaknya nggak bulan ini, mungkin November atau Desember, tapi pengaruhnya minimal sih ke pasar uang, karena penempatan pasar uang kan besar jadi dia punya nilai tawar juga untuk dapat rate yang baik,” papar Wawan.

Di sisi lain, Wawan menyebut reksa dana pasar uang juga menjadi favorit investor di tengah pandemi ini khususnya bagi investor institusi karena likuiditasnya yang tinggi dan minim risiko dibandingkan kelas aset lain yang lebih berisiko terkena volatilitas pasar.

Hal ini juga terlihat dari dana kelolaan reksa dana pasar uang yang terus bertumbuh sepanjang tahun berjalan.

Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan per 31 Agustus 2020, dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pasar uang mencapai Rp79,29 triliun dari total dana kelolaan secara industri yang sebesar Rp520,84 triliun.

Adapun jumlah tersebut terus meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Sebagai gambaran, pada akhir Juli NAB reksa dana pasar uang sebesar Rp76,64 triliun, per akhir Juni sebesar Rp63,93 triliun, dan per akhir Mei sebesar Rp62,69 triliun.

“Sampai Agustus itu growth terus, sempat turun sedikit waktu dekat lebaran tapi itu wajar mungkin pada tarik untuk bayar THR dan sebagainya. Tapi setelah itu sampai sekarang naik terus,” kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper