Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segmen Rumah Tapak Topang Kinerja, Mampukan CTRA Menuju Rp840?

Emiten properti Grup Ciputra ini diperkirakan mendapat manfaat dari stimulus yang akan digelontorkan oleh pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah penjualan yang tertekan pada masa pandemi.
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis masih merekomendasikan beli untuk saham PT Ciputra Development Tbk. walaupun target harga dipangkas. 

Pasalnya, emiten properti Grup Ciputra ini diperkirakan mendapat manfaat dari stimulus yang akan digelontorkan oleh pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah penjualan yang tertekan pada masa pandemi.

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan performa emiten bersandi saham CTRA tersebut ditopang oleh pendapatan dari segmen pengembang sebesar 89 persen pada semester I/2020. Adapun, hanya segmen rumah tapak dan rumah toko yang masih bertumbuh pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada akhir kuartal I/2020 dan kuartal II/2020.

“Baru-baru ini  ada pertimbangan stimulus KPR dalam program PEN. Jika terealisasi, akan menjadi sentimen positif seiring dengan CTRA yang masih memiliki strategi untuk menarik pembeli rumah,” tulis Ajeng dalam riset terbarunya, dikutip pada Senin (5/10/2020).

Direktur PT Ciputra Development Tbk. Harun Hajadi mengatakan stimulus apapun yang dapat diberikan pemerintah akan sangat berguna pada masa pandemi ini.

“Sampai dengan Agustus 2020 penjualan kami masih di bawah 24 persen yoy dibandingkan Agustus 2019. Saya kira tidak terlalu buruk dengan pertimbangan saat ini masih masa pandemi Covid-19,” kata Harun kepada Bisnis, Jumat (2/10/2020).

Adapun, pemerintah lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 138/PMK.05/2020 memberikan subsidi bunga kepada debitur KPR yang menginginkan rumah maksimal tipe 70  meter persegi.

Pemerintah juga memberikan subsidi berupa restrukturisasi kredit bagi para pemilik KPR yang kesulitan membayar angsuran.

Harun berharap dengan sejumlah stimulus yang telah digelontorkan pemerintah kepada industri dapat menggairahkan penjualan emiten bersandi saham CTRA tersebut pada sisa tiga bulan tahun ini.

“Mudah-mudahan di  3 bulan tersisa ini kita dapat mengejar ketinggalan, yang terpenting adalah KPR dari bank-bank jangan direm karena menurut saya ini adalah kuncinya,” imbuh Harun.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020, CTRA membukukan penurunan pendapatan sebesar 12,14 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp2,80 triliun dari sebelumnya Rp3,14 triliun.

Penurunan top line pun menggerus laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 42,82 persen menjadi Rp169,50 miliar dari Rp296,44 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari pun tetap merekomendasikan beli untuk CTRA tetapi memangkas target harga menjadi Rp780. Menurutnya, bisnis rumah tapak akan terus menunjang performa CTRA sampai dengan akhir tahun nanti.

Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso juga mempertahankan rekomendasi beli untuk CTRA dengan target harga Rp840.

Bimo menyebut diversifikasi wilayah yang dimiliki CTRA tergolong baik karena mencakup beberapa wilayah dengan tingkat risiko dari pandemi Covid-19 yang variatif. Selain itu, CTRA juga memiliki neraca yang tergolong solid dengan posisi net gearing ratio di 0,32 kali di bawah rata-rata peers yaitu di 0,46 kali.

“Komposisi utang utamanya didominasi oleh mata uang rupiah, sehingga risiko fluktuasi kurs cukup minim, dan produk dengan harga di bawah Rp2 miliar yang menjadi fokus strategi penjualan, cenderung memilki tingkat pertumbuhan yang relatif lebih kuat dibandingkan dengan properti harga premium.

Di lantai bursa, saham CTRA menguat 3,76 persen menjadi Rp690 pada akhir perdagangan Senin (5/10/2020). Sejak enam bulan terakhir, CTra melonjak 27,78 persen dengan kapitalisasi pasar Rp12,81 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper