Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Perkirakan Kinerja Emiten Batu Bara Turun di Semester II/2020

Kinerja penambang hingga kontraktor batu bara dalam tekanan seiring dengan perkiraan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) untuk sebagian besar emiten terus menurun pada semester II/2020.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memperkirakan kinerja operasi dan keuangan emiten pertambangan batu bara Indonesia pada paruh kedua tahun ini lebih lemah dibandingkan dengan semester sebelumnya.

Dalam publikasi Fitch Rating, kinerja penambang hingga kontraktor batu bara dalam tekanan seiring dengan perkiraan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) untuk sebagian besar emiten terus menurun pada semester II/2020.

“Kami juga memperkirakan penurunan yang lebih besar pada volume penjualan batu bara dan volume pemindahan lapisan penutup pada paruh kedua tahun ini karena permintaan yang lebih rendah,” tulis Fitch Ratings dalam publikasinya yang dikutip Selasa (29/9/2020).

Fitch menjelaskan, akibat profitabilitas yang lebih rendah tersebut kemungkinan akan melemahkan sebagian besar metrik kredit emiten pertambangan itu pada 2020.

Adapun, Fitch Rating menilai PT ABM Investama Tbk. (ABMM) dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) memiliki kesempatan yang cukup lebar untuk menghindari penurunan peringkat.

Untuk ABMM dengan kinerja operasional kuartal III/2020 yang diyakini lebih baik dapat memberikan katalis positif bagi indikatornya untuk mempertahankan peringkatnya saat ini. Saat ini ABMM memiliki peringkat B+ dengan outlook negatif.

Sementara itu, refinancing obligasi valas yang telah dilakukan Bukit Makmur menjadi kunci perusahaan untuk mempertahankan peringkatnya saat ini di BB- dengan outlook negatif.

Di sisi lain, Fitch Rating kembali merevisi asumsi harga batu bara Newcastle Australia untuk kalori 6.000 kcal/ kg menjadi sebesar US$58 per ton pada 2020, dari sebelumnya sebesar US$63 per ton karena perubahan dinamika penawaran dan permintaan.

Selain itu, estimasi untuk harga batu bara kalori 4.200 kcal/kg di Indonesia menjadi sebesar US$37 per ton tahun ini dari prediksi sebelumnnya US$31 per ton.

Lembaga pemeringkat itu juga mengharapkan adanya pemulihan harga Newcastle 6.000 kcal / kg pada 2020-2021 yang akan serupa dengan yang terjadi sebelumnya pada 2015-2016.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper