Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat, Rupiah Bergejolak di Pasar Spot

Nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh Rp14.915, level terlemah sejak 8 Mei 2020.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih bertengger di level Rp14.900, berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia menunjukkan, kurs Jisdor hari ini berada di posisi Rp14.920 per dolar As atau menguat 39 poin dibandingkan dengan posisi kemarin.

Semetara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot bergerak fluktuatif. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 27,5 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.872,5 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain turun 0,05 persen ke posisi 94,2350 pada pukul 08.56 WIB.

Namun, berselang sejam kemudian, rupiah berbalik melemah. Mata uang Garuda terpantau di level Rp14.915 per dolar AS, turun 15 poin atau 0,10 persen. Indeks dolar di sisi lain turun 0,04 persen ke posisi 94,2410. Level nilai tukar rupiah Rp14.915 merupakan yang paling lemah sejak 8 Mei 2020.

Di sisi lain, indeks dolar terus menanjak dengan penguatan 2,22 persen sejak awal bulan menjadi 94.238.

Head of Currencies BNP Paribas Asset Management Momtchil Pojarliev mengatakan bahwa pihaknya mengurangi kepemilikan mata uang emerging market sedikit demi sedikit karena volatilitas aset berisiko cenderung meningkat jelang Pemilu AS.

Adapun, salah satu mata uang yang dijual oleh BNP Paribas Asset Management baru-baru ini termasuk rand Afrika Selatan. Dari penjualan rand, Pojarliev dan tim mendapatkan capital gain sebesar 3 persen - 4 persen dan memutuskan akan membeli rand lagi setelah volatilitas terlewati.

“Menjelang Pemilu, saya perkirakan ada volatilitas tinggi. Dolar AS sudah oversold hingga akhir Agustus 2020 dengan konsensus waktu itu mengatakan jual,” ujar Pojarliev, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (29/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper