Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Loyo di Zona Merah, 7 Sektor Jadi Penekan

Padahal, indeks sempat dibuka menguat 0,7 persen sebelum berbalik melemah 8 menit kemudian. Hingga akhir sesi pertama, IHSG terkoreksi 0,45 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.905,51-4.991,76.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu berbuat banyak dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (28/9/2020).

IHSG ditutup melemah 39,24 poin atau 0,79 persen ke posisi 4.906,54. Pelemahan berlanjut hingga sesi kedua dimulai dan terus bertahan hingga perdagangan berakhir.

Padahal, indeks sempat dibuka menguat 0,7 persen sebelum berbalik melemah 8 menit kemudian. Hingga akhir sesi pertama, IHSG terkoreksi 0,45 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.905,51-4.991,76.

Sebanyak 184 saham berakhir menguat, sedangkan 235 saham melemah, dan 155 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini mencapai 10,72 miliar saham dengan nilai Rp6.29 triliun.

Sebanyak 7 dari 10 indeks sektoral ditutup melemah, didorong oleh sektor aneka industri yang terkoreksii 1,97 persen dan sektor finansial yang melemah 1,58 persen.

Tiga sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor tambang dengan penguatan 0,34 persen.

Pelemahan IHSG hari ini berbanding terbalik dengan sebagian besar bursa saham Asia yang ditutup menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix Jepang memimpin tren positif ini dengan kenaikan 1,7 persen di level 1.661,93. Selanjutnya, indeks Kospi Korea Selatan parkir di posisi 2.308,08 atau naik 1,29 persen.

Menyusul di belakangnya adalah indeks Hang Seng Hong Kong yang naik 0,84 persen di posisi 23.429,63. Sementara itu, indeks Shanghai Composite terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 3.217,07 sementara bursa S&P/ASX 200 Australia turun 0,21 persen di posisi 5.952,30.

Pasar global untuk pertama kalinya akan mencatatkan penurunan sejak Maret 2020 lalu ditengah prospek perlambatan pemulihan ekonomi seiring dengan lonjakan kasus positif virus corona dan terhambatnya paket stimulus fiskal.

Meski demikian, rilis data ekonomi selama sepekan kemarin menunjukkan pendapatan sektor industri di China pada Agustus  kembali meningkat dalam empat bulan berturut-turut.

“Data ini mendukung sentimen pemulihan ekonomi China,” ujar Stephen Innes, Global Markets Strategist AxiCorp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper