Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat Kembali saat Dolar Melemah, Begini Proyeksinya

Pada perdagangan Senin (28/9/2020) pukul 20.59 WIB, harga emas spot naik 0,27 persen atau 5,05 poin menjadi US$1.866,63 per troy ounce.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mendapat dorongan penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS. Selanjutnya, harga mengincar level US$1.880 per dolar AS.

Pada perdagangan Senin (28/9/2020) pukul 20.59 WIB, harga emas spot naik 0,27 persen atau 5,05 poin menjadi US$1.866,63 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2020 juga meningkat 0,5 persen atau 9,4 poin menuju US$1.875,7 per troy ounce.

Adapun, indeks dolar AS koreksi 0,43 persen atau 0,41 poin menuju 94,232.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas bergerak lebih tinggi di sesi AS karena didukung oleh pelemahan dolar AS.

"Harga emas spot berpotensi buy di atas level support 1860 dengan target kenaikan 1880 dan selanjutnya di 1885," paparnya, Senin malam (28/9/2020).

Namun demikian, bila menembus level support 1860, harga emas berpeluang sell dengan target 1850.

Menurut Monex, dolar AS melemah karena pasar kembali memburu aset berisiko setelah adanya tanda-tanda pulihnya ekonomi di Tiongkok,

Data selama akhir pekan menunjukkan kenaikan dalam laba perusahaan industri Tiongkok untuk bulan keempat beruntun di Agustus, itu membuat pasar mencari aset berisiko di produk seperti ekuitas dan membuang aset safe haven seperti dolar AS.

Namun, pulihnya permintaan aset berisiko masih diperdebatkan untuk seberapa lama karena jumlah kasus baru virus corona terus meningkat.

Sejumlah negara di Eropa, yang termasuk Perancis, Spanyol dan Inggris telah memperpanjang waktu kebijakan pembatasan mengingat tingginya kasus infeksi, sementara itu empat negara bagian AS di Midwest melaporkan rekor peningkatan kasus dalam satu hari di hari Sabtu di tengah kasus infeksi nasional naik untuk pekan kedua beruntun.

Selanjutnya di pekan ini investor tampaknya akan melihat hasil debat calon Presiden AS antara Donald Trump dengan lawannya dari Demokrat, Joe Biden yang dijadwalkan hari Selasa, dengan waktu pemilihan Presiden hanya sebulan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper