Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walau Sering Jadi Penyelemat IHSG, Dominasi Investor Lokal Patut Dicermati

Para investor ritel lokal ini cenderung lebih berpegangan pada tren jangka pendek dan memanfaatkan momentum sehingga berpengaruh pada stabilitas pasar.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA—Kendati mampu menjadi tiang penopang di kala bursa bergoyang, kehadiran investor domestik yang kian dominan tetap patut dicermati.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Tbk. Hans Kwee mengatakan pada dasarnya jika situasi pasar dinilai kurang menguntungkan investor asing memang cenderung keluar dari aset berisiko, termasuk saham di negara berkembang seperti Indonesia.

Hal ini terbukti di era pandemi ini investor asing terus deras keluar dan melepas saham-saham di bursa Indonesia, bahkan secara year to date hingga 25 September 2020 asing tercatat telah keluar Rp42,17 triliun.

Emerging market pasti dihindari,” kata Hans kepada Bisnis, Jumat (25/9/2020)

Di sisi lain, investor lokal hadir sebagai juru selamat yang menyerap saham-saham yang dilego asing dan menahan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak terperosok terlalu dalam.

Sebagai gambaran, dua pekan lalu atau pada perdagangan Jumat (11/9/2020) asing membukukan net sell mencapai Rp2,26 triliun dalam satu hari. Namun, IHSG tetap mampu melenggang di zona hijau dengan penguatan 2,56 persen.

Hans menyebut berubahnya kebiasaan masyarakat untuk lebih banyak beraktifitas di rumah membuat masyarakat memiliki waktu lebih luang untuk memantau pergerakan saham dan melakukan jual beli sehingga investor domestik terpantau kian aktif di bursa.

 “Waktu PSBB kan banyak sekali orang jadi buka rekening, ini trennya masih berlanjut juga sampai sekarang,” katanya.

Kendati membuat komposisi investor lokal menjadi lebih baik di pasar modal Indonesia, Hans menilai tren ini juga patut diwaspadai. Pasalnya, mayoritas investor lokal ini berasal dari kalangan ritel.

Hans menyebut para investor ritel lokal ini cenderung lebih berpegangan pada tren jangka pendek dan memanfaatkan momentum sehingga berpengaruh pada stabilitas pasar. Pun, investor lokal ini keluar-masuk pasar dengan cepat sehingga pasar semakin volatil.

Menurutnya, asing saat ini cenderung masih wait and see melihat perkembangan pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi. Hans mengatakan jika pandemi berakhir investor asing pasti akan mulai kembali melirik pasar Indonesia dan kembali membukukan net buy

“Rasanya setelah pandemi berlalu, kalau ekonomi mulai membaik, pasti mereka cari lagi return-return yang tinggi dan masuk ke emerging market,” tutupnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper