Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound, Saham Bank BRI (BBRI) Paling Laris

Berdasarkan Bloomberg, IHSG dibuka di level 4867,963, dan langsung melesat 46,91 poin atau 0,97 persen ke level 4.889,664 pada pukul 09.02 WIB.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil rebound pada awal perdagangan Jumat (25/9/2020) sejalan dengan penguatan indeks pada bursa Asia.

Berdasarkan Bloomberg, IHSG dibuka di level 4867,963, dan langsung melesat 46,91 poin atau 0,97 persen ke level 4.889,664 pada pukul 09.02 WIB.

Pada perdagangan Kamis (24/9/2020) kemarin, indeks acuan ini ditutup di level 4.842,76, terkoreksi 1,53 persen atau 75,2 poin.

Pada awal perdagangan hari ini, terpantau 172 saham terpantau menguat, 46 melemah, dan 86 lainnya stagnan.

Berdasarkan persentase, saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) mengalami penguatan tertinggi di antara anggota yang terdaftar pada indeks dengan kenaikan harga saham sebesar 10 persen ke level Rp220.

Sementara itu, berdasarkan nilai transaksi, saham emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) paling banyak ditransaksikan oleh pelaku pasar pada awal perdagangan hari ini dengan total aksi jual beli sebesar Rp68,89 miliar dan nilai jual bersih asing sebesar Rp10,09 miliar.

Sejalan dengan IHSG, bursa Asia juga menguat pada awal perdagangan hari ini ditandai dengan kenaikan indeks Nikkei 225 dan Hang Seng Hongkong masing-masing 0,67 persen dan 0,46 persen pada pukul 09.06 WIB.

Sebelumnya, RHB Sekuritas menilai bahwa rencana perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta bisa jadi menciptakan sentimen negatif jangka pendek terhadap pergerakan indeks.

Analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi dan Andre Benas mengatakan hal ini dimarenakan aktivitas ekonomi masih akan dibatasi sebagian.

"Selain itu, tingginya kasus Covid-19 akan terus menurunkan kepercayaan konsumen," tulis keduanya dalam publikasi riset, Jumat (25/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper