Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Diprediksi Bertahan di Zona Merah

Pelemahan rupiah tertekan oleh wacana amandemen UU Bank Indonesia yang membuat investor khawatir mengenai independensi bank sentral.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (23/9/2020) menguji level Rp14.850 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa rupiah kemungkinan masih akan diperdagangkan di zona merah, melanjutkan tren pelemahannya sepanjang pekan ini.

“Kemungkinan rupiah akan kembali melemah antara 30-80 poin di level Rp14.770 hingga Rp14.850 per dolar AS,” ujar Ibrahim dikutip Rabu (23/9/2020).

Adapun, pada penutupan perdagangan Selasa (22/9/2020) rupiah di pasar spot turun 0,58 persen menjadi Rp14.785 per dolar AS. Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.700-Rp14.811 per dolar AS. Sejak awal tahun, mata uang garuda anjlok 6,63 persen.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada perdagangan yang sama mencatat rupiah melemah 0,40 persen menjadi Rp14.782 per dolar AS.

Dia menjelaskan, pelemahan rupiah tertekan oleh wacana amandemen UU Bank Indonesia yang membuat investor khawatir mengenai independensi bank sentral.

“Pasar kembali kecewa dan berimbas terhadap aliran modal asing dilaporkan mulai keluar dari pasar valas, obligasi dan Surat Utang Negara (SUN), yang tentunya bisa memberikan efek negatif ke pasar keuangan,” kata Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim menambahkan, permintaan valas korporasi yang meningkat menjelang akhir kuartal III/2020 juga membebani pergerakan rupiah. Adapun, perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang memerlukan dolar AS akan menjual rupiah untuk melakukan pembayaran utang, dividen, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper