Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Menguat, IHSG Lanjutkan Koreksi 3 Hari Beruntun

Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG koreksi 0,66 persen atau 32,44 poin menjadi 4.901,65, setelah bergerak di rentang 4.901,52 - 4.984,24.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah dua hari berturut-turut melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau berbalik menguat pada awal perdagangan awal Rabu (23/9/2020).

Namun demikian, pada pukul 11.00 WIB, IHSG harus kembali terjerembab ke zona merah atau melanjutkan tren pelemahan.

IHSG dibuka di level 4.946,50 dan langsung menanjak 30,91 poin atau 0,63 persen ke level 4.965,00.

Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG berbalik koreksi 0,66 persen atau 32,44 poin menjadi 4.901,65, setelah bergerak di rentang 4.901,52 - 4.984,24.

Terpantau 107 saham menguat, 268 saham koreksi, dan 153 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp3,65 triliun dengan net sell investor asing Rp92,39 miliar.

Sebelumnya, analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memproyeksi IHSG bakal kembali melemah pada perdagangan hari ini.

“Secara teknikal indicator stochastic melebar setelah membentuk dead cross mengindikasikan trend bearish masih akan berlanjut,” ujar dia dalam riset, seperti dikutip Bisnis, Rabu (23/9/2020)

Pergerakan IHSG masih dibayangi oleh semakin tingginya kasus Covid-19 dari dalam negeri, dan kecemasan investor setelah Sri Mulyani meyakini perekonomian pada kuartal III/20 akan mengalami resesi.

Sementara itu, angka kenaikan transaksi mencurigakan di pasar modal pada semester I/2020 mencengangkan jika membandingkannya dengan data semester 1/2019.

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan secara kumulatif, jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) semester 1/2020 melonjak sebanyak 2.090 persen atau dari 10 menjadi 219 LTKM. Sementara sektor perbankan pada periode yang sama naik 56,6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper