Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Berbalik Menguat di Tengah Ketidakpastian Stimulus AS

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,2 persen pada awal perdagangan saat pasar berjangka S&P melemah 0,5 persen.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berbalik menguat setelah sempat terkoreksi pada Senin kemarin di tengah anjloknya bursa berjangka Amerika Serikat dan aksi jual di wilayah Asia.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (22/9/2020), indeks Stoxx Europe 600 naik 0,2 persen pada awal perdagangan yang ditopang oleh saham-saham seperti ASM International NV dan United Internet AG.

Di sisi lain, pasar berjangka S&P 500 terkoreksi 0,5 persen yang juga diikuti oleh penurunan indeks berjangka Nasdaq 100 sebesar 0,8 persen. Adapun MSCI Asia Pacific tergelincir 0,7 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Pada perdagangan hari ini, investor masih terus memantau prospek tambahan stimulus fiskal dari Amerika Serikat yang kian suram ditengah kenaikan jumlah kasus positif virus corona. Selain itu, pemilu presiden AS dalam waktu dekat juga diperkirakan akan menambah volatilitas pasar yang tengah terguncang.

Di sisi lain, tensi hubungan AS – China kembali memanas setelah belum adanya persetujuan dari pemerintah kedua negara terkait pembelian hak operasi aplikasi video asal China, TikTok, ke Oracle Corp. Hal tersebut menimbulkan ketidakpastian pada kesepakatan pembelian tersebut.

“Sejumlah uang kini ditarik dari pasar saham menjelang masa pemilu di AS. Dalam enam pekan ke depan, hal ini kemungkinan akan terus terjadi dan saat ini indeks S&P mulai terkonsolidasi di kisaran bawah,” jelas Saed Abukarsh, Senior Executive Officer di Ark Capital Management Dubai Ltd.

Adapun, pada hari ini, Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghadiri rapat dengan DPR AS untuk membahas respon bank sentral AS tersebut menghadapi dampak pandemi virus corona.

Sejumlah sentimen lain yang akan dicermati pelaku pasar adalah pengumuman tingkat suku bunga di Selandia Baru pada Rabu esok dan angka klaim pengangguran AS pada Kamis mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper