Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Masuk Lelang SUN Besok Diperkirakan Tembus Rp60 Triliun

Penguatan pasar SUN seiring dengan apresiasi nilai tukar rupiah selama beberapa hari terakhir. 
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Total penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada Selasa (22/9/2020) diperkirakan relatif sama seperti lelang sebelumnya pada rentang Rp50 triliun - Rp60 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat penawaran masuk atau bid dalam lelang SBN kali ini bisa berada pada kisaran Rp50 triliun - Rp60 triliun dengan nominal yang dimenangkan pemerintah sesuai target sekitar Rp20 triliun.

“Menurut saya, sekitar Rp50 triliun - Rp60 triliun atau di atas Rp60 triliun masih masuk untuk bid,” kata Ramdhan kepada Bisnis, Senin (21/9/2020).

Ramdhan optimistis penawaran masuk lebih tinggi dari lelang SBN sebelumnya yang mencapai Rp52,26 triliun karena pasar SUN menguat pada Senin (21/9/2020).

Penguatan pasar SUN tercermin oleh penurunan yield SUN bertenor 10 tahun. Berdasarkan data Indonesia Bonds Pricing Agency, imbal hasil SUN tenor 10 tahun menguat 0,43 persen menjadi 6,82 persen pada Senin (21/9/2020) dari hari sebelumnya 6,85 persen.

“Artinya kan demand cukup tinggi hari ini,” imbuh Ramdhan.

Penguatan pasar SUN seiring dengan apresiasi nilai tukar rupiah selama beberapa hari terakhir. 

Mengutip Bloomberg pada Senin (21/9/2020), rupiah ditutup menguat 0,24 persen atau 35 poin menjadi Rp14.700 per dolar AS. Sejak awal tahun, rupiah masih melemah 6,01 persen.

Lebih lanjut, Ramdhan memperkirakan SBN seri tenor menengah - panjang tetap menjadi incaran di tengah kondisi ketidakpastian yang tinggi.

Adapun, SBN yang akan menjadi seri benchmark pada tahun depan yaitu FR0086 dan FR0087 tampak menjadi yang paling banyak diburu dalam lelang.

FR0086 akan menjadi seri benchmark 5 tahun yang jatuh tempo pada 15 April 2026. Sedangkan FR0087 akan menjadi seri benchmark 10 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031.

“Pasar beranggapan ini [FR0086 dan FR0087] akan menjadi seri benchmark tahun depan dan pemerintah juga memperbanyak outstanding di pasar untuk menunjang likuiditasnya,” jelas Ramdhan.

Lelang SBN kali ini tampak masih diramaikan oleh investor domestik dari kalangan perbankan yang mengejar SBN seri tenor menengah - panjang.

Di sisi lain, Dana Pensiun dan Dana Asuransi akan tetap memburu SBN seri tenor panjang dalam rangka mengejar yield. Ramdhan menunjukkan saat ini yield untuk SBN tenor panjang sudah lebih rendah dibandingkan sebelumnya, sehingga bakal menarik minat investor.

Sementara investor asing tampaknya belum akan kembali ke Indonesia dalam jumlah besar karena masih berada pada posisi wait and see.

“Sekarang ini kondisi di pasar global yang ketidakpastian tinggi ini menunda mereka [investor asing] masuk ke negara berkembang yang dianggap risikonya cukup tinggi,” ujar Ramdhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper