Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain FinCEN Files, BEI Ungkap Faktor Lain Penekan IHSG

Sentimen negatif karena The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Files mempengaruhi semua bursa dunia, tak terkecuali bursa saham Indonesia.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia mengungkapkan sejumlah faktor yang menjadi penekan indeks harga saham gabungan pada sesi Senin (21/9/2020).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 1,183 persen atau 59,86 poin ke level 4.999,360 pada penutupan perdagangan Senin (21/9/2020). Indeks kembali ke zona merah setelah berhasil rebound penutupan akhir pekan lalu.

Total nilai transaksi perdagangan di seluruh papan perdagangan mencapai Rp6,78 triliun. Investor asing tercatat mencetak net sell atau jual bersih Rp311,14 miliar.

Sektor saham industri dasar menjadi penekan utama indeks dengan koreksi 2,20 persen diikuti sektor saham infrastruktur 2,17 persen. Sektor saham pertanian menjadi satu-satunya yang bergerak ke zona hijau dengan naik 1,27 persen.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo mengatakan sentimen negatif karena The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Files mempengaruhi semua bursa dunia. Kabar itu menurutnya juge mempengaruhi pasar modal dalam negeri pada sesi Senin (21/9/2020).

“[Selain FinCEN] dan juga kemungkinan lockdown baru di Eropa,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/9/2020).

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyebut bursa Eropa melemah pada awal perdagangan Senin (21/9/2020). Kabar FinCEN Files telah menekan saham HSBC Holding Plc jatuh ke level terendah sejak 1995 dan saham bank Eropa berguguran.

Lanjar menyebut adanya laporan kasus virus yang meningkat di seluruh Eropa. Ada spekulasi yang berkembang bahwa London akan menerapkan lockdown untuk kedua kalinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper