Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Dorong Saham Emiten Kebun, IHSG Masih Koreksi Sesi I

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,22 persen atau 11,04 poin menjadi 5.048,18, setelah bergerak di rentang 5.042 - 5.075,82.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada sesi I perdagangan Senin (21/9/2020). Indeks perkebunan menjadi pemimpin penguatan sektoral dengan penguatan 2,23 persen.

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG koreksi 0,22 persen atau 11,04 poin menjadi 5.048,18, setelah bergerak di rentang 5.042 - 5.075,82.

Terpantau 173 saham hijau, 223 saham melemah, dan 160 saham stagnan. Nilai transaksi sejumlah Rp2,81 triliun, dengan net sell asing Rp163,48 miliar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 7 sektor mengalami pelemahan terutama sektor industri dasar yang terkoreksi 1,35 persen. Adapun, indeks perkebunan menguat 2,23 persen.

Berdasarkan data bursa Malaysia, pada perdagangan Senin, (21/9/2020) hingga pukul 11.13 WIB harga CPO untuk kontrak teraktif, Desember 2020, berada di posisi 3.080 ringgit per ton, naik 13 poin. Pada pertengahan perdagangan, harga sempat menyentuh level 3.104 ringgit per ton.

Dengan demikian, harga CPO berhasil meroket hingga 55 persen sejak menyentuh level terendahnya 1.946 ringgit per ton pada Mei 2020 akibat sentimen pandemi Covid-19. Kenaikan harga CPO turut mendorong saham emiten perkebunan.

Saham AALI misalnya menguat 6,7 persen ke level Rp10.750, saham LSIP naik 0,99 persen ke Rp1.025, dan saham DSNG naik 2,07 persen ke Rp492.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan Senin (21/9/2020). Menurutnya, secara teknikal stochastic bergerak menyempit mengindikasikan trend pelemahan akan terbatas.

Secara sentimen, dia menyebut pergerakan IHSG bakal dipengaruhi kekhawatiran investor akan semakin tingginya kasus Covid-19 dari dalam negeri. Namun, tren pergerakan bakal terbatas.

“Pergerakan akan cenderung terbatas dikarenakan minimnya sentimen pada awal pekan,” tambahnya.

Tabel Kinerja Indeks Sektoral, Senin (21/9/2020) pukul 11.30 WIB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper