Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berani Caplok Produsen Prochiz, Bagaimana Kinerja Keuangan Garudafood (GOOD)?

GOOD berencana untuk mencaplok PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) dengan estimasi pembelian sebanyak 825 juta unit saham.
Manajemen PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) dari kiri ke kanan; Direktur Robert Chandrakelana Adjie, Komisaris Hartono Atmadja dan Direktur Paulus Tedjosutikno dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berlangsung di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Istimewa
Manajemen PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) dari kiri ke kanan; Direktur Robert Chandrakelana Adjie, Komisaris Hartono Atmadja dan Direktur Paulus Tedjosutikno dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berlangsung di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) baru saja merilis kinerja keuangan semester pertama tahun ini yang menunjukkan tren perlambatan penjualan selama periode pandemi awal tahun ini.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, emiten berkode saham GOOD tersebut memang berencana untuk mencaplok PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) dengan estimasi pembelian sebanyak 825 juta unit saham. Angka tersebut setara dengan perkiraan nilai transaksi sebesar Rp1 triliun untuk pembelian 55 persen saham produsen keju Prochiz tersebut.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan per Juni 2020, penjualan bersih perseroan turun 8,38 persen menjadi Rp3,91 triliun. Dari situ laba bersih perseroan melorot signifikan 40,88 persen menjadi Rp129,02 miliar.

Pendapatan perusahaan produsen Kacang Garuda tersebut mayoritas masih disumbangkan oleh segmen makanan ringan yakni sebesar 85,09 persen diikuti oleh segmen minuman sebesar 13,01 persen dari total pendapatan periode tersebut.

Di sisi lain, penghasilan perseroan masih dikontribusikan oleh penjualan lokal dari pihak berelasi dan pihak ketiga yakni sebesar 95,35 persen dari total penjualan pada periode paruh pertama tahun ini. 

Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan hingga Juni 2020 mencapai Rp745,17 miliar, meningkat dari posisi Rp522,54 miliar pada periode semester pertama tahun lalu. 

Sementara, pos liabilitas perseroan meningkat mencapai Rp2,87 triliun, diikuti dengan penurunan ekuitas perseroan sebesar Rp2,59 triliun.

Hal ini membuat aset perseroan pada periode ini juga tumbuh dibandingkan periode akhir tahun menjadi Rp5,47 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper