Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amblas 2 Hari, IHSG Berisiko Tinggalkan Level 5.000

IHSG mengalami koreksi tajam dua sesi beruntun dan semakin mendekati batas bawah level 5.000.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami koreksi di hari kedua berturut-turut. Pun, indeks dinilai berisiko mengalami pelemahan lebih lanjut dan kembali jebol ke bawah level 5.000.

IHSG terpantau parkir di zona merah pada perdagangan Rabu (16/9/2020). Indeks ditutup melemah 0,83 persen atau 42,38 poin ke level 5.058,48. Adapun indeks bergerak di rentang 5.051,75—5 .117,28.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan hanya 140 saham menghijau, 294 saham koreksi, dan 145 saham stagnan.

Aksi jual bersih kembali deras dengan net sell investor asing Rp852,52 miliar, sedangkan nilai transaksi keseluruhan tercatat sejumlah Rp6,52 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dilepas investor asing dengan net sell Rp506,8 miliar. Saham BBCA pun koreksi 1,88 persen atau 550 poin ke level Rp28.750.

Koreksi yang dialami IHSG merupakan kedua kalinya dalam pekan ini. Pada Selasa (15/9/2020) IHSG terkoreksi 1,18 persen atau 60,96 poin ke level 5.100,86. Indeks pun kian mendekati level 5.000.

Adapun sebelumnya indeks mampu menguat 2,89 persen ke level 5.161,82 pada perdagangan Senin, (14/9/2020). Penguatan tersebut melanjutkan rebound IHSG pada Jumat (11/9/2020) sebesar 2,56 persen ke level 5.016,71.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan koreksi IHSG yang terjadi pada dua hari ini akibat derasnya aksi profit taking investor akibat penguatan yang terjadi pada dua hari sebelumnya.

“Sampai saat ini IHSG masih terkena aksi profit taking akibat penguatan signifikan 2 hari terakhir,” ujar Hendriko saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/9/2020)

Menurutnya, saat ini IHSG berpotensi menutup gap yang terbentuk dengan support pada level 5.000—5.017. Namun, jika gagal bertahan diatas level itu, ada potensi ke level support berikutnya di 4.800.

Sementara itu analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan para pelaku pasar masih menantikan hasil keputusan pada rapat-rapat bank sentral, baik dari Bank Indonesia maupun The Fed dalam rangka menetapkan tingkat suku bunga acuan.

Selain itu, pasar juga masih mencermati perkembangan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya kedua hal inu membuat market bersikap wait and see.

Sementara itu secara teknikal, dia menyebut IHSG masih berpotensi kembali menembus level 5.000 dengan rentang pergerakan harian di level 4.975,54—5.097,14.

“Berdasarkan analisa teknikal, secara teoritis masih bisa menembus ke bawah level 5.000, mengingat pola downward bar yang sudah terbentuk,” tutur Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper