Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berbalik Melemah 1,18 Persen, Investor Asing Lego Saham BBCA

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 1,18 persen atau 60,96 poin ke level 5.100.86 pada akhir sesi Selasa (15/9/2020).
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah dua sesi sebelumnya menguat signifikan, indeks harga saham gabungan tertekan akibat aksi jual dan respons pasar terhadap data neraca perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 1,18 persen atau 60,96 poin ke level 5.100.86 pada akhir sesi Selasa (15/9/2020). Laju indeks harus tersungkur setelah mampu rebound dalam dua perdagangan sebelumnya.

Sepanjang sesi, tercatat sebanyak 133 saham menguat, 296 terkoreksi, dan 148 stagnan. Total nilai transaksi saham senilai Rp8,01 triliun di seluruh papan perdagangan dengan net sell investor asing Rp1,11 triliun.

Investor asing paling banyak melepas saham BBCA dengan net sell Rp564,9 miliar. Saham BBCA pun anjlok 3,14 persen atau 950 poin menuju Rp29.300

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan koreksi IHSG terjadi setelah meningkat signifikan kemarin. Selain itu, pasar merespons data ekspor-impor dari BPS.

"Market naik banyak kemarin dan ada data ekspor dan impor yang kemungkinan direspons negatif oleh pasar," paparnya, Selasa (15/9/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar, lebih rendah dari sebelumnya US$3,26 miliar pada Juli 2020.

Adapun, nilai ini diperoleh dari posisi nilai ekspor US$13,07 miliar yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai US$10,74 miliar selama Agustus 2020.

Namun, secara tahunan, pada Agustus 2020 ekspor turun 8,36 persen year on year (yoy), sedangkan impor anjlok 24,19 persen yoy.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kinerja surplus neraca perdagangan per Agustus lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya. Sentimen itu menjadi penekan laju IHSG pada sesi pertama Selasa (15/9/2020).

“[Surplus neraca perdagangan lebih rendah] sehingga menyebabkan terjadinya aksi profit taking,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper