Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Integra Indocabinet (WOOD) Kerek Target Penjualan Rp2,6 Triliun

WOOD menyampaikan target penjualan pada 2020 direvisi naik menjadi Rp2,6 triliun dari sebelumnya Rp2,5 triliun.
Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Halim Rusli (kanan) bersama Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistiyo (kiri), mengamati monitor perdagangan di sela pencatatan perdana saham emiten manufaktur kayu, dengan kode saham WOOD tersebut, di Jakarta, Rabu (21/6)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Halim Rusli (kanan) bersama Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistiyo (kiri), mengamati monitor perdagangan di sela pencatatan perdana saham emiten manufaktur kayu, dengan kode saham WOOD tersebut, di Jakarta, Rabu (21/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen furnitur PT Integra Indocabinet Tbk. merevisi naik target penjualan untuk tahun ini menjadi Rp2,6 triliun.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, manajemen emiten bersandi saham WOOD tersebut menyampaikan target penjualan pada 2020 direvisi naik menjadi Rp2,6 triliun dari sebelumnya Rp2,5 triliun.

“Revisi target penjualan berdasarkan pencapaian sales order hingga Agustus 2020 yang telah diterima perseroan sebesar Rp2,45 triliun,” tulis Manajemen WOOD, Selasa (15/9/2020).

Perusahaan yang berdiri sejak 1989 di Sidoarjo, Jawa Timur, ini pun memperkirakan permintaan akan terus meningkat hingga akhir tahun karena kecenderungan penjualan segmen furnitur selalu naik pada semester dua.

Walaupun dalam kondisi pandemi, penjualan WOOD terus meningkat terutama ditopang oleh penjualan ekspor yang mendapat berkah anti-subsidy duty dan countervailing duty produk wooden cabinet dan millwork di Amerika Serikat.

AS biasanya mengimpor produk kayu dari China. Namun, sejak perang dagang antara China dan AS pecah pada 2018 kini Negeri Paman Sam telah kekurangan produk furniture dan komponen bangunan.

“Situasi [perang dagang] ini memberikan kesempatan yang besar bagi Integra untuk ekspansi pangsa pasar perseroan di pasar AS,” tulis Manajemen WOOD.

Adapun, kenaikan penjualan segmen furnitur diperkirakan bisa mendorong marjin keuntungan perseroan pada tahun ini. Marjin laba bersih WOOD ditargetkan bisa tumbuh pada kisaran 10 persen - 12 persen pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, WOOD mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 16,49 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,13 triliun dari sebelumnya Rp977,54 miliar.

Namun, beban yang meningkat membuat perseroan mengalami penurunan laba sebesar 7,69 persen yoy menjadi Rp113,59 miliar dari Rp123,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper