Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Kembali Dekati US$38 Per Barel

Mulai kembalinya harga minyak ke kisaran US$38 per barel terjadi sebelum pertemuan antara negara pengekspor minyak dunia atau OPEC+ yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia kembali bergerak mendekati level US$38 per barel sebelum pertemuan OPEC+ pekan ini yang akan membahas rencana pemangkasan produksi.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (14/9/2020), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Oktober 2020 naik 0,3 persen ke level US$37,44 per barel pada New York Mercantile Exchange hingga pukul 09.30 waktu Singapura.

Selain itu, harga minyak Brent untuk kontrak bulan November 2020 terpantau pada harga US$39,81 per barel pada bursa berjangka Eropa ICE. Sebelumnya, minyak Brent terkoreksi 0,6 persen pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Reli harga minyak tersendat pada pekan lalu setelah mulai bertambahnya pasokan minyak dunia. Koreksi harga pada pekan lalu merupakan harga minyak terendah sejak pertengahan Juni 2020.

Mulai kembalinya harga minyak ke kisaran US$38 per barel terjadi sebelum pertemuan antara negara pengekspor minyak dunia atau OPEC+ yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini.

Rencana pemangkasan produksi minyak dunia yang akan dibahas pada pertemuan tersebut kemungkinan akan menghadapi sejumlah rintangan setelah sejumlah eksportir mengingkari perjanjian tersebut.

Sementara itu, Irak telah memangkas harga minyak untuk wilayah Asia dan Amerika Serikat untuk pengiriman bulan Oktober setelah sejumlah eksportir minyak dari negara Teluk, termasuk Arab Saudi, melakukan hal serupa karena permintaan minyak yang mandek.

Harga minyak dunia kembali terjungkal dari level US$40 per barel setelah kenaikan angka kasus virus corona yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Meski demikian, pelaku pasar menaruh harapan pada perkembangan vaksin virus corona. Di Inggris, University of Oxford dan AstraZeneca Plc telah melanjutkan uji klinis vaksin rancangannya setelah sempat dihentikan pekan lalu akibat salah satu subjeknya sakit.

“Dengan tidak adanya kepastian pemulihan ekonomi, OPEC+ berada di dalam posisi yang amat sulit seiring dengan kenaikan biaya tambahan atas pengiriman minyak (contango). Sedangkan, para pelaku pasar yang optimistis masih berharap pada kelanjutan vaksin virus corona,” jelas Stephen Innes, Chief Global Market Strategist AxiCorp

BP Plc menyatakan pertumbuhan permintaan minyak dunia yang berkelanjutan telah usai dan angka konsumsi kemungkinan tidak akan kembali ke tingkat seperti sebelum terjadinya pandemi virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper