Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Lelang Sukuk Negara Diperkirakan Mencapai Rp42 Triliun

Head of Fixed Income BNI Sekuritas Ariawan mengatakan potensi permintaan pada lelang sukuk negara kali ini berada pada kisaran Rp35 triliun - Rp42 triliun.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Total penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (15/9/2020) diperkirakan bisa melebihi penawaran masuk pada lelang sebelumnya.

Head of Fixed Income BNI Sekuritas Ariawan mengatakan potensi permintaan pada lelang sukuk negara kali ini berada pada kisaran Rp35 triliun - Rp42 triliun atau tak jauh berbeda dibandingkan rata-rata total penawaran masuk selama lima kali lelang sukuk terakhir.

“Saya pikir mungkin untuk lelang besok kisarannya masih ada di sekitar Rp35 triliun - Rp42 triliun untuk potensi permintaannya. Tidak akan jauh berbeda dari beberapa kali lelang sukuk terakhir,” jelas Ariawan kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).

Adapun, lelang sukuk negara pada 1 September 2020 mencatatkan total penawran masuk senilai Rp38,32 triliun atau lebih rendah dari penawaran pada lelang sebelumnya Rp49,37 triliun.

Menurut Ariawan, permintaan sukuk negara masih tinggi dari sisi investor domestik yang dibuktikan pula lewat likuiditas yang tinggi.

Hal itu terlihat dari rata-rata volume transaksi surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder senilai Rp15 triliun - Rp17 triliun dalam beberapa pekan ke belakang.

“Volume transaksi yang masih tinggi ini mengindikasikan bahwa minat dari sisi investornya juga cukup besar terhadap pasar surat utang Indonesia,” imbuh Ariawan.

Selain likuiditas yang tinggi, tingkat imbal hasil yang semakin menarik juga akan mendorong minat investor untuk mengoleksi instrumen sukuk negara.

Dalam beberapa hari terakhir, Ariawan menunjukkan bahwa yield SUN bertenor 10 tahun cenderung bergerak naik.

“Dengan imbal hasil yang jadi menarik, walaupun beberapa hari terkahir yield sempat naik, ini yang membuat investor masuk ke lelang sukuk besok,” tutur Ariawan.

Mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Jakarta, Ariawan menilai hal itu tidak akan mempengaruhi minat investor untuk lelang besok.

Pasalnya, kepercayaan diri investor telah lebih membaik sejak akhir pekan lalu karena pemberlakuan PSBB kali ini tidak seketat PSBB tahap pertama. Bahkan, tidak sedikit investor yang memanfaatkan momentum pelemahan harga pekan lalu untuk membeli saat harga turun (buy on weakness).

Lebih lanjut, mengingat karakteristik investor sukuk merupakan investor yang memegang hingga jatuh tempo maka sukuk negara dengan tenor pendek diperkirakan tetap jadi primadona.

“Saya pikir permintaan banyak akan ada di seri SPN dan PBS 027 dan PBS 026,” ujar Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper