Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Pangkas Peringkat Wijaya Karya (WIKA) Jadi BB-

Pemangkasan rating tersebut menyusul diturunkannya Standalone Credit Profile (SCP) perusahaan menjadi b- dari sebelumnya bbb-.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas rating utang  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) seiring dengan penurunan kinerja perusahaan pada kuartal II/2020 serta ketidakpastian pemberian stimulus dari pemerintah

Laporan Fitch pada Senin (14/9/2020) menyatakan, peringkat emiten konstruksi pelat merah tersebut diturunkan dari BB menjadi BB-. Fitch juga menurunkan peringkat nasional program obligasi jangka panjang dari AA- menjadi A.

Pemangkasan rating tersebut menyusul diturunkannya Standalone Credit Profile (SCP) perusahaan menjadi b- dari sebelumnya bbb-. Seluruh rating WIKA juga dimasukkan pada Rating Watch Negatif (RWN).

Salah satu penyebab turunnya peringkat utang WIKA adalah kinerja yang kurang optimal pada kuartal II/2020. Hal tersebut terlihat dari rasio utang bersih dan EBITDA yang meningkat hingga diatas 5 kali.

Selain itu, pandemi virus corona juga berimbas pada turunnya nilai kontrak baru yang akan didapat WIKA pada tahun 2020. Fitch memproyeksikan nilai kontrak baru WIKA akan turun 60 persen di kisaran Rp17 triliun. Hal tersebut akan berdampak pada penurunan pendapatan sebesar 45 persen.

Selanjutnya, keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan program pembangunan infrastruktur juga akan membebani perusahaan dari sisi investasi dan belanja modal. Pengerjaan proyek yang terhambat pada semester I/2020 karena pandemi akan kembali dilaksanakan dan kemungkinan akan meningkatkan jumlah proyek yang rampung pada 2021.

“WIKA Kemungkinan akan mengandalkan utang untuk menjembatani defisit terkait proyek pembangunan pemerintah,” demikian kutipan laporan tersebut.

Sementara itu, masuknya WIKA dalam RWN disebabkan oleh belum adanya kepastian dukungan pemerintah untuk mengucurkan stimulus pada sektor konstruksi. Hal ini juga ditambah dengan menurunnya profil keuangan perusahaan yang akan berdampak dalam jangka menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper