Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah 6 Bulan, BEI Kembali Lakukan Trading Halt

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadoni, trading halt diberlakukan per pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), akibat penurunan IHSG mencapai 5 persen.
Daat pelaksanaan trading halt dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Istimewa
Daat pelaksanaan trading halt dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia kembali membekukan perdagangan saham akibat indeks harga saham gabungan yang anjlok mencapai 5 persen.

Berdasarkan informasi Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadoni, trading halt diberlakukan per pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), akibat penurunan IHSG mencapai 5 persen.

Pukul 10.36 WIB, IHSG anjlok 5 persen atau 257 poin menuju 4.891,87, sehingga perdagangan mengalami trading halt.

Adapun, perdagangan akan kembali dilanjutkan 30 menit kemudian atau pada pukul 11.06 JATS.

Pemberlakukan trading halt ini merupakan yang pertama kalinya dalam enam bulan belakangan. Berdasarkan catatan Bisnis, terakhir kalinya BEI memberlakukan trading halt adalah pada perdagangan Senin (30/3/2020) pukul 10.20.

Sepanjang Maret yang merupakan bulan pertama merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, trading halt kerap terjadi. Setidaknya pembekuan transaksi pernah diberlakukan sebanyak enam kali.

BEI menerapkan suspensi perdagangan saham sementara (trading halt) pertama pada Kamis (12/3/2020) pada pukul 15.33 WIB.

Selanjutnya pada, Jumat (13/3/2020) IHSG tersungkur 5,01 persen atau 245,17 poin ke level 4.650,58 pada pukul 09:15:33 waktu JATS.

Kemudian, pada Selasa (17/3/2020), pukul 15:02 waktu JATS, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit IHSG terkoreksi 5 persen atau 234,558 poin ke level 4.456,099.

Perdagangan juga terhenti pada pukul 09:37 waktu JATS, Kamis (19/3/2020). Posisi IHSG saat terjadinya trading halt adalah pada 4.113,64 atau turun 217,02 poin atau 5,01 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper