Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Kantongi Pipeline IPO 9 Emiten, Sektor Properti Dominan

Berdasarkan data BEI per Selasa (8/9/2020), terdapat 9 perusahaan dari berbagai sektor yang akan melaksanakan IPO menjelang akhir tahun ini.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia telah mengantongi 9 calon perusahaan tercatat dalam daftar tunggu emisi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Berdasarkan data BEI per Selasa (8/9/2020), terdapat 9 perusahaan dari berbagai sektor yang akan melaksanakan IPO menjelang akhir tahun ini dengan rincian: 4 perusahaan dari sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan; 3 perusahaan dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi.

Selanjutnya, 1 perusahaan dari sektor industri barang konsumen; dan 1 perusahaan dari sektor aneka industri.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan bahwa jumlah calon emiten di pipeline IPO masih akan terus bertambah mengikuti perkembangan hingga akhir tahun nanti.

Dari sisi nilai emisi, sejak awal tahun hingga 7 September 2020 total dana yang dihimpun lewat IPO di lantai bursa tercatat Rp4,45 triliun yang terdiri dari 40 emiten baru. Nilai ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu walaupun jumlah emiten baru lebih banyak.

“Salah satu harapan kami adalah BEI dapat menjadi rumah untuk bertumbuh bagi seluruh perusahaan, tidak hanya terbatas untuk perusahaan-perusahaan yang berskala besar,” kata Nyoman, Rabu (9/9/2020).

Adapun, untuk mendukung pencatatan saham perusahaan berskala kecil, BEI telah membentuk papan akselerasi yang didesain selaras dengan

Hal ini kami manifestasikan dengan dibentuknya Papan Akselerasi yang kami desain agar selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

Sampai dengan saat ini, BEI telah mencatatkan sebanyak 4 perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah di papan akselerasi tersebut.

Pada waktu bersamaan, Nyoman menunjukkan bahwa pihaknya terus berdiskusi mengenai perkembangan pasar modal Indonesia kepada seluruh perusahaan yang belum menjadi emiten di bursa termasuk ke kalangan Unicorn.

“Kegiatan sosialisasi go public dilakukan dengan menggunakan media daring, baik secara one-on-one bersama direksi dan pemilik perusahaan, maupun dengan konsep webinar,” jelas Nyoman.

Selain emisi saham, juga terdapat 15 perusahaan yang akan melakukan emisi surat utang sebanyak 18 obligasi/sukuk. Adapun, satu perusahaan dapat menerbitkan lebih dari satu emisi surat utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper