Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukses Restrukturisasi, S&P Naikkan Rating Utang Argentina

Peringkat utang Argentina naik dari selective default menjadi CCC+ dengan outlook stabil setelah pemerintah menerbitkan obligasi pada 4 September lalu untuk menggantikan surat utang yang telah jatuh tempo pada Mei lalu.
Presiden Argentina Alberto Fernandez./Bloomberg
Presiden Argentina Alberto Fernandez./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat S&P Global meningkatkan rating kredit Argentina setelah negara tersebut sukses mencapai kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$65 miliar dengan para kreditur.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/9/2020), peringkat utang Argentina naik dari selective default menjadi CCC+ dengan outlook stabil setelah pemerintah menerbitkan obligasi pada 4 September lalu untuk menggantikan surat utang yang telah jatuh tempo pada Mei lalu.

Kenaikan ini juga memastikan Argentina keluar dari lubang gagal bayar (default) untuk kesembilan kalinya. Hal tersebut terjadi setelah pemerintah Argentina dan 99 persen dari kreditur menyetujui pembayaran utang senilai US$38 miliar untuk 10 tahun.

“Kenaikan ini amat penting karena memungkinkan pemerintah Argentina untuk merancang kebijakan ekonomi yang lebih luas untuk menghadapi tantangan makroekonomi setelah pandemi virus corona. Hal ini juga memungkinkan Argentina untuk bernegosiasi dengan IMF dan Paris Club untuk program pinjaman baru,” demikian kutipan laporan S&P.

Meski demikian, para pelaku pasar memperkirakan, Argentina akan kembali terjebak pada jurang default. Hal tersebut terlihat dari penawaran tingkat imbal hasil (yield) obligasi Argentina yang jatuh tempo pada 2029 di kisaran 10,9 persen. Sementara itu, JP Morgan memproyeksikan perekonomian Argentina akan terkontraksi 13,5 persen pada tahun ini.

Ramiro Blazquez, Head of Research di BancTrust & Co Buenos Aires mengatakan, Argentina masih memiliki tantangan besar di sisi kredibilitas pemerintah. Ia menilai, pemerintah harus membuktikan kemampuannya dengan merancang kebijakan-kebijakan ekonomi seoptimal mungkin.

“Ujian pertama yang dihadapi pemerintah Argentina adalah konsistensi makroekonomi yang dapat dibuktikan dengan mencapai kesepakatan dengan IMF,” ujarnya.

Menteri Perekonomian Argentina Martin Guzman mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk mengurangi tingkat imbal hasil melalui manajemen makroekonomi yang konsisten. Ia juga menyatakan Argentina tidak akan kembali masuk ke pasar utang internasional untuk sementara.

Selain itu, pemerintah juga terus berdiskusi dengan sisa 1 persen kreditur asal Eropa. Menurutnya, tidak tercapainya kesepakatan dengan kelompok ini disebabkan oleh faktor teknis.

“Ada beberapa kreditur ritel yang terdaftar di Eropa yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti voting. Tetapi, kami tidak melihat hal ini sebagai masalah besar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper