Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Global Membaik, IHSG Berpotensi Berbalik Menguat

Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 5.200-5.340.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Reliance Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (8/9/2020).

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG masih terlihat kuat di atas support bullish trend jangka menengah dan lower bollinger bands.

Indikator stochastic mendekati area oversold dengan indikasi menjenuh begitu juga indikator MACD yang seakan mulai membentuk pola divergence.

“Sehingga, secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 5.200-5.340,” tulis Lanjar dalam publikasi riset, Selasa (8/9/2020).

Dari situ, saham-saham pilihan sekuritas yang dapat dicermati secara teknikal pada perdagangan hari ini di antaranya ERAA, BRPT, HMSP, INKP, dan LPKR.

Adapun, IHSG ditutup melemah tipis 9.65 poin atau 0,18 persen ke level 5230.19 pada perdagangan Senin (7/9/2020), setelah sempat bergerak liar hingga turun lebih rendah dari 5.200 pada sesi pertama.

Namun data cadangan devisa (cadev) pada bulan Agustus 2020 yang meningkat di atas ekspektasi sebesar $137 miliar menjadi pendorong IHSG hingga sempat berada pada zona positif.

Peningkatan cadangan devisa dipengaruhi oleh global bond dan penarikan pinjaman pemerintah. Saham-saham pada sektor industri dasar (+1,53 persen) dan Infrastruktur (+0,40 persen) yang naik tidak mampu menahan IHSG pada zona hijau dimana saham-saham pada sektor keuangan (-1,25 persen) dan pertanian (-1,04 persen) kompak menekan sepersen hingga aksi sesi perdagangan.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp786,19 miliar dengan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menjadi yang terbanyak dengan total net sell sebesar 252.71 Miliar rupiah.

Di sisi lain, bursa saham Asia pada awal pekan ini ditutup pada zona merah. Indeks Nikkei (-0,50 persen), TOPIX (-0,42 persen), HangSeng (-0,43 persen) dan Shanghai (-2,11 persen) turun mendekati setengah persen.

Sementara, bursa Eropa membuka perdagangan dengan optimis. Terlihat pada indeks Eurostoxx (+0,91 persen), FTSE (+1,35 persen) dan DAX (+1,27 persen) naik lebih dari sepersen di awal sesi perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper