Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahan Capex, Emiten Operator Transjakarta Tertarik Pengadaan Bus Listrik

Steady Safe melakukan penjajakan awal pengenalan bus listrik, sehingga apabila pada 2021 Transjakarta mulai membuka lelang bus listrik, perseroan sudah siap untuk terlibat langsung.
Penumpang antre untuk menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Penumpang antre untuk menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Steady Safe Tbk. menahan seluruh rencana belanja modal atau capital expenditure periode 2020.

Corporate Secretary Steady Safe Efris Indria Y.A menjelaskan bahwa anggaran capital expenditure (capex) periode 2019 telah terealisasi sepenuhnya. Perseroan telah membeli 119 unit bus Maxi Volvo serta merehabilitasi pool untuk pengoperasian bus Transjakarta.

“Sedangkan capex 2020 kami tahan semuanya mengingat kondisi pandemi Covid-19. Saat ini, kami fokus ke pengoperasian 119 bus Volvo dapat dilaksanakan sebaik mungkin,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/9/2020).

Efris mengungkapkan perseroan melakukan penjajakan awal berupa pengenalan bus listrik. Dengan demikian, apabila pada 2021 Transjakarta mulai membuka lelang bus listrik, maka perseroan sudah siap untuk terlibat langsung.

“Perseroan tetap tertarik untuk terlibat langsung dalam pengadaan bus listrik,” imbuhnya.

Selama pandemi Covid-19, lanjut dia, Transjakarta tetap beroperasi melayani warga Jakarta. Dengan demikian, bus milik emiten berkode saham SAFE itu tetap dioperasikan meski terdapat pembatasan hingga 40 persen dari total pada awal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kendati demikian, Efris menyebut telah dilakukan peningkatan unit operasi bus. Menurutnya, kondisi saat ini telah dioperasikan sekitar 70 persen dari total armada yang dimiliki oleh SAFE sebanyak 119 unit.

“Ini akan berdampak kepada peningkatan operasional apabila dibandingkan dari pendapatan sebelumnya,” jelasnya.

Di tengah pandemi, Manajemen SAFE menjelaskan bahwa perseroan melakukan penjadwalan ulang pembayaran bunga dan cicilan pokok atas kewajiban perseroan. Selain itu, dilakukan efesiensi di segala sisi.

Penundaan pembayaran cicilan pokok telah disetujui oleh kreditur. Kondisi itu telah berjalan selama beberapa bulan terakhir.

“Selanjutnya, perseroan juga melakukan penghematan atas beban belanja overhead yang meliputi belanja ATK, efisiensi listrik, dan lainnya,” ujar Manajemen SAFE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper