Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas 30 Saham Tol Becakayu, Ini Penjelasan Waskita Karya (WSKT)

Perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) terkait pelepasan 30 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga telah diteken pada 31 Agustus 2020. Waskita Toll Road memiliki opsi untuk membeli kembali saham yang dilepas (buyback).
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. melepas 30 persen kepemilikan saham di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) senilai Rp550 miliar.

KKDM merupakan badan usaha jalan tol yang memegang konsesi jalan tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu atau Becakayu.  Saham yang dilepas WTR akan diserap para investor yang berhimpun dalam kontrak investasi kolektif reksa dana penempatan terbatas (RDPT).

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menjelaskan, penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement/ CSPA) telah dilaksanakan pada 31 Agustus 2020 lalu. Saat ini proses divestasi ini tengah dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Perjanjiannya sudah ditandatangani. Pada RDPT ini juga terdapat opsi pembelian kembali (buyback),” ujarnya.

Sekadar mengingatkan, pelepasan 30 persen saham KKDM ke investor yang bernaung dalam kontrak investasi kolektif bukan yang pertama kali dilakukan oleh Waskita Karya.

Pada 2018, aksi korporasi serupa juga dilakukan pada entitas PT Waskita Transjawa Toll Road, perusahaan induk tiga badan usaha jalan tol yang mengelola tiga ruas tol Trans Jawa.

Taufik juga menambahkan, ruas jalan tol Becakayu merupakan salah satu dari beberapa proyek yang termasuk dalam rencana divestasi perusahaan pada tahun ini. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Bisnis, proyek jalan tol lain yang siap dilepas diantaranya tol Kanci—Pejagan dan Pejagan—Pemalang.

Selanjutnya, juga ada ruas Pasuruan - Probolinggo dan Cibitung – Cilincing. Terkait ruas tol Cibitung –Cilincing, perseroan berencana mengurangi porsi kepemilikannya menjadi minoritas.

Sementara itu, progres pembangunan ruas tol Becakayu saat ini tengah dalam proses menyatukan dengan tol dalam kota atau tol Wiyoto Wiyono dan juga akses masuk dari Pasar Gembrong. 

Taufik menargetkan, ruas jalan tol tersebut sudah dapat beroperasi penuh paling lambat pada kuartal I/2020.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, jalan tol Becakayu memiliki panjang 16 kilometer yang terdiri dari dua seksi. Saat ini jalan tol tersebut belum sepenuhnya beroperasi. Segmen yang sudah beroperasi berada di Paket 1B dan 1C (Cipinang-Jaka Sempurna) sejauh 8,5 kilometer.

Segmen lain yang akan menyusul antara lain Paket 1A (on ramp Pasar Gembrong) dan Seksi 2A Jaka sampurna-Kayuringin pada Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper