Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Wall Street Masih Kuat, Bursa Asia Pesta Pora

Bursa Jepang, Korea, Australia, Hong Kong dan Shanghai kompak menguat pada penutupa perdagangan hari ini, Rabu (2/9/2020).
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa Asia menutup perdagangan di zona hijau dengan menyusul hasil di pasar Amerika Serikat yang kembali mencatatkan rekor kenaikan harian tertinggi.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (2/9/2020), indek S&P/ASX 200 Australia melanjutkan pergerakan positif sejak pagi tadi dan kembali ke kisaran 6.000 setelah kemarin terjatuh di level 5.900. Indeks S&P/ASX 200 parkir di posisi 6.063,20 atau menguat 1,84 persen persen.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan juga bergerak positif dan bertengger di posisi 2.364,37 atau naik 0,4 persen. Tren positif juga berlanjut di Jepang dengan indeks Topix yang ditutup naik 0,47 persen di kisaran 1.623,40 persen.

Adapun indeks Shanghai Composite China terpantau menurun 0,29 persen di level 3.400,65. Sedangkan Hang Seng Hong Kong terpantau terkoreksi 0,39 persen ke posisi 25.086,90.

Pasar global terus mengalami kenaikan seiring dengan optimisme investor terkait dukungan pemerintah dan bank sentral dalam upaya pemulihan ekonomi dunia.

Pekan lalu, The Federal Reserve (The Fed) menyatakan akan mempertahankan kebijakannya yang semakin meningkatkan keyakinan para investor.

“Catatan rekor yang ditorehkan oleh pasar AS saat ini ditopang oleh saham perusahaan teknologi. Saat ini, prospek pasar saham masih sangat baik. Namun, dari perspektif makro, masih banyak faktor-faktor yang belum diketahui seperti dampak perkembangan virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi global ke depannya,” jelas Candice Bangsund, Portfolio Manager of Global Asset Allocation di Fiera Capital Corp

Sementara itu, indeks manufaktur Amerika Serikat yang mengalami kenaikan menunjukkan tanda pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona. Hal ini terjadi setelah China merilis data ekspor yang juga menunjukkan tren kenaikan.

Pada kabar perkembangan pandemi virus corona, negara bagian Texas mempertimbangkan untuk membuka kembali kegiatan bisnis untuk pekan depan.

Sementara itu, New York City menunda tahun ajaran baru sekolah selama hampir dua minggu setelah para guru mengancam mogok kerja bila pemerintah setempat tidak menyiapkan protokol kesehatan dan keamanan yang memadai.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan perekonomian AS sangat membutuhkan stimulus fiskal tambahan untuk dapat pulih dari dampak pandemi virus corona.

Untuk itu, ia pun tengah berdiskusi dengan Ketua DPR AS dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, untuk mengupayakan paket stimulus yang mandek di DPR AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper