Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan dibayangi koreksi lanjutan pada sesi perdananya September 2020.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) harus parkir di zona merah saat penutupan perdagangan terakhir Agustus 2020. Indeks turun 2,02 persen ke level 5.238,49 akhir sesi Senin (31/8/2020).
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG bergerak mengonfirmasi pola bearish harami dan pulled back resi resistance moving average 200 hari. Menurutnya pergerakan turun mendekati target pelemahan support lower bollinger bands dan moving average 20.
“Sehingga pergerakan selanjutnya dipekirakan bergerak moderat di level support resistance 5.200-5.370,” ujarnya melalui riset harian yang dikutip, Selasa (1/9/2020).
Adapun, Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal antara lain ASII, CPIN, JPFA, LSIP, MAIN, TBIG, TBLA, TOWR, dan TPIA.
Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada di level 5.172,37 dan 5.239,98. Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif.
Lebih lanjut, Nafan mennyebut bahwa Stokastik dan RSI bergerak ke bawah area netral. Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle.
“Mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” jelasnya.
Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni ACES, DOID, ICBP, INDY, MNCN, PTBA, TOTL, dan WSKT.
Di lain pihak, Analis Samuel Sekuritas William Mamudi menyebut potensi akan IHSG kembali uji flip level 5.150. Untuk sesi perdagangan hari ini, analis teknikal menyukai saham BMRI, BBCA, TOWR, dan SMSM dengan rating trading buy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
