Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Pandemi, Multi Bintang (MLBI) Tak Bagikan Dividen Tambahan

Keputusan ini dilakukan demi mengamankan arus kas dan memastikan perseroan dapat bangkit dari krisis pandemi Covid-19 dengan lebih kuat,
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai produsen bir Bintang/wikipedia.org
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai produsen bir Bintang/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minuman yang terkenal dengan produk Bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) mengumumkan tidak akan membagikan dividen tambahan selain daripada dividen interim yang dibagikan November lalu. 

Keputusan tersebut disetujui oleh pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada Jumat (28/8/2020) sehubungan dengan krisis COVID-19 yang muncul sejak awal tahun ini. 

Direktur Keuangan Multi Bintang Indonesia Sandra Asher Pattenden mengatakan perseroan telah membagikan dividen interim yang telah dibayarkan pada 12 November 2019 sebesar Rp47 per saham, dan oleh karena itu besaran dividen interim tersebut disahkan sebagai dividen final untuk tahun buku 2019. 

“Hal ini diberlakukan demi mengamankan arus kas dan memastikan kami dapat bangkit dari krisis ini dengan lebih kuat,” jelas Sandra seperti dikutip dari rilis pers perseroan yang diterima Bisnis, Jumat (28/8/2020).

Sandra menambahkan, pada tahapan ini perseroan belum bisa memperkirakan sepenuhnya dampak negatif dari Covid-19 pada bisnis, mengingat belum terlihat secara jelas kapan wabah akan berakhir dan akan sejauh apa dampaknya pada ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data laporan keuangan konsolidasi per Desember 2019, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp1,2 triliun. 

Adapun, dividen interim sekaligus dividen tunai yang dibagikan perseroan untuk laba tahun buku 2019 adalah sebesar Rp99,03 miliar atau atau 8,25 persen dari total laba tahun lalu. 

Disebutkan, pasar bir memang sedang berada di bawah tekanan karena melemahnya pengeluaran dan melambatnya industri pariwisata, yang merupakan aspek pendorong penting bagi industri bir. 

Tantangan selanjutnya adalah kenaikan tarif cukai yang hanya dikenakan kepada bir, sehingga menjadikannya relatif lebih mahal dibanding kategori minuman dengan kadar alkohol yang lebih tinggi. 

“Karyawan kami tetap menjadi prioritas utama tahun ini, seiring dengan fokus kami pada kesehatan dan keselamatan serta perkembangan mereka di tengah pandemi ini, agar kami semua dapat keluar dari krisis ini dengan lebih kuat dan mampu berkembang menghadapi era new normal di tahun-tahun mendatang,” sambung Sandra.

Selain pengumuman laporan keuangan perusahaan, emiten berkode saham MLBI tersebut juga menunjuk René Sánchez Valle sebagai Presiden Direktur dan Joerg Gruetzmacher sebagai Direktur Supply Chain, masing-masing menggantikan Murk Hidde Spits dan Chew Boon Hee, yang telah ditugaskan untuk menempati posisi di negara lain.

René Sánchez Valle bergabung dengan HEINEKEN pada 2010 sebagai Global Production Strategy Manager di HEINEKEN International, dan sejak itu telah ditunjuk sebagai Managing  Director HEINEKEN Mongolia dan HEINEKEN Myanmar sebelum bergabung dengan Multi Bintang Indonesia. 

Sedangkan Joerg Gruetzmacher bergabung dengan HEINEKEN pada 2001 sebagai Deputy Brewery Manager di Chur Brewery di Swiss. Ia telah mengisi posisi sebagai Brewery Manager di beberapa negara, serta Supply Chain Director dan Production Director di China, sebelum ditugaskan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper