Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Kas, Mitra Adiperkasa (MAPI) Absen Bagi Dividen

Sebelumnya, MAPI membagikan dividen tunai sebesar Rp165,3 miliar atau setara Rp10 per saham pada tahun lalu untuk laba tahun buku 2018.  
Mitra Adiperkasa
Mitra Adiperkasa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau Grup MAP mengumumkan tidak akan membagikan dividen.

Wakil Presiden Direktur MAPI  V.P. Sharma menyatakan perseroan memiliki aturan untuk tidak memberikan dividen untuk sementara waktu.

“Kami tidak akan membagikan dividen dan memilih untuk mempertahankan kas karena situasi yang tidak menentu,” ungkapnya dalam paparan publik perseroan pada Kamis (27/8/2020).

Berdasarkan catatan Bisnis sebelumnya, emiten berkode saham MAPI tersebut membagikan dividen tunai sebesar Rp165,3 miliar atau setara Rp10 per saham pada tahun lalu untuk laba tahun buku 2018.  

V.P Sharma juga menekankan pihaknya tidak merumahkan karyawan secara besar-besaran, namun ia juga mengakui bahwa perseroan tidak memperpanjang kontrak sebagian karyawan yang berstatus tidak tetap, paruh waktu dan harian.

Ditambah, perseroan melakukan efisiensi biaya dengan memotong gaji karyawannya mulai dari level tertinggi untuk mempertahankan arus kas.

Di sisi lain, perseroan menyatakan brand-brand kuat seperti Starbucks, Zara dan Skechers memang tengah menjadi fokus perhatian perseroan saat ini mengingat kontribusinya yang besar terhadap pendapatan keseluruhan grup.

Kendati demikian perseroan menyatakan momentum ini adalah waktu yang tepat untuk menutup beberapa brand yang tidak terlalu memberikan profit dengan indikator EBITDA kurang dari 5 persen.

Sejak relaksasi PSBB ditandai dengan pembukaan pusat perbelanjaan pada pertengahan Juni lalu, perseroan pun mengakui adanya peningkatan pendapatan meski dengan trafik penjualan yang masih terbatas.  Namun, perseroan juga melihat ada potensi dari penguatan penjualan di segmen digital.

“Kami sangat percaya diri bahwa penjualan digital akan menjadi lebih kuat tapi kami belum bisa memberikan prediksi penjualan dalam dua atau tiga tahun ke depan karena situasinya yang tidak menentu,” sambungnya.

Dalam paparannya, V.P Sharma mengungkap pertumbuhan penjualan digital meningkat 100 persen secara tahunan pada kuartal pertama sebelum akhirnya melesat lebih tinggi pada kuartal kedua. Secara keseluruhan penjualan melalui e-commerce meningkat menjadi 400 persen secara tahunan pada semester pertama tahun ini. 

Sebagai gambaran, MAP Grup membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp407,94 miliar pada semester pertama tahun ini. Padahal, pada periode sebelumnya MAP Grup berhasil mencatatkan laba sebesar Rp499,32 miliar.

Hal ini diakibatkan oleh penurunan pendapatan bersih 47,47 persen secara tahunan menjadi Rp6,79 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Penyebab utama kerugian oleh emiten yang mengoperasikan gerai department store SOGO itu adalah tingginya beban usaha yang akhirnya membuat rugi usaha sebesar Rp330,93 miliar pada paruh pertama tahun ini ditambah dengan penerapan standar akuntansi PSAK 73. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper