Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Beton (WTON) Pangkas Capex Menjadi Rp377,12 Miliar

Perseroan telah menganggarkan dana sebesar Rp948 miliar pada tahun ini. Namun, pihaknya harus mengurangi jumlah tersebut akibat pandemi virus corona yang berdampak negatif terhadap kegiatan bisnis perusahaan.
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton telah mengambil langkah untuk memangkas anggaran belanja modal untuk tahun 2020.

Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen RIsiko Wika Beton Imam Sudiyono mengatakan, perseroan telah menganggarkan dana sebesar Rp948 miliar pada tahun ini. Namun, pihaknya harus mengurangi jumlah tersebut akibat pandemi virus corona yang berdampak negatif terhadap kegiatan bisnis perusahaan.

Imam mengatakan, anggaran belanja modal perusahaan yang baru telah ditetapkan senilai Rp377,13 miliar. Hingga Semester I/2020, WTON telah merealisasikan anggaran tersebut sebesar Rp152,98 miliar.

"Mayoritas anggaran digunakan untuk meningkatkan fasilitas produksi pabrik seperti membeli mesin-mesin baru," katanya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (27/8/2020).

Pemangkasan anggaran belanja tersebut juga dipastikan menunda rencana pembangunan pabrik baru. Imam mengatakan, saat ini perusahaan fokus meningkatkan arus kas dengan melakukan efisiensi biaya dan melakukan optimalisasi sumber daya yang sudah ada.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Wika Beton Kuntjara mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan sektor bisnis jasa perusahaan. Hal ini dinilai perlu guna melakukan diversifikasi sumber penerimaan.

“Kami melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan lini bisnis ini. Kami akan kembangkan inner boring, launching gantry, serta pengelolaan material untuk proyek,” ujarnya.

Pada kuartal II/2020, Kuntjara mengatakan sektor jasa berkontribusi sebesar 24,98 persen dari total penerimaan perusahaan. Kontribusi terbesar masih disumbangkan oleh sektor bisnis beton sebesar 73,9 persen dan sisanya oleh bisnis material senilai 1,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper