Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyusutan Bisnis Legacy Bikin Kinerja Flat, Ini Strategi Telkom (TLKM)

Pendapatan lini bisnis legacy, alias telepon dan sms, turun 27,5 persen secara tahunan, dari Rp18 triliun menjadi Rp13 triliun.
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id

Binsis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. alias TLKM melakukan sejumlah upaya untuk menutupi penurunan pendapatan dari segmen bisnis legacy atau telepon dan sms.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2020, perseroan mencatatkan pendapatan Rp66,9 triliun sepanjang semester I/2020. Realisasi tersebut menurun 3,6 persen secara tahunan.

Alhasil, bottom line perseroan mencatatkan kinerja yang datar. Laba bersih TLKM semester I/2020 sebesar Rp11,0 triliun, turun tipis dari tahun sebelumnya Rp11,1 triliun. Sedangkan EBITDA perseroan naik dari 47,8 persen menjadi 54 persen.

Adapun, salah satu pemberatnya adalah anjloknya pendapatan dari lini bisnis legacy alias telepon dan sms. Pendapatan lini bisnis ini turun 27,5 persen secara tahunan, dari Rp18 triliun menjadi Rp13 triliun.

Di sisi lain, pendapatan segmen data, internet, dan jasa teknologi serta bisnis broadband (Indihome) melesat. Pendapatan data meningkat dari Rp33,1 triliun menjadi Rp35,3 triliun dan pendapatan Indihome naik dari Rp8,7 triliun menjadi Rp10,4 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi mengatakan saat ini kontribusi pendapatan dari segmen bisnis legacy masih cukup signifikan terhadap total pendapatan perseroan, yakni sekitar 27—28 persen.

“Kalau kita dibandingkan dengan operator lain mereka sudah bicara [kontribusi dari bisnis legacy] berada di bawah 10 persen dari total pendapatan,” ungkapnya dalam paparan publik, Kamis (27/8/2020)

Heri menyebut ke depannya bisnis telepon dan SMS memang akan terus mengalami penurunan. Pun, perseroan tengah melakukan sejumlah upaya untuk menambal penyusutan pendapatan dari segmen tersebut.

Menurutnya, saat ini TLKM fokus mngembangkan bisnis broadband dan bisnis digital yang memang menjadi tulang punggung pendapatan perseroan. TLKM juga bakal mengembangkan lini konten dan pengenalan produk untuk memupuk loyalitas pelanggan.

“Kalau secara experience bagus, diharapkan stickiness pelanggan akan memanjang sehingga akhirnya pelanggan akan stay di kita,” ungkapnya.

Selain itu, dari sisi jaringan perseroan juga akan akan menggenjot penerapan 4G di wilayah-wilayah yang belum ter-cover. Pasalnya, Heri menilai jaringan 4G jauh lebih efisien dibandingkan dengan 3G.

Di sisi lain, untuk ‘memperpanjang’ usia lini bisnis legacy, Heri menyebut pihaknya juga melakukan sejumlah inisiatif seperti membuat beberapa produk yang bersifat custom atau disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

“Sehingga ke depan kita akan mencoba prolong dari legacy sambil kita mengembangkan bisnis-bisnis dari sisi broadband,” tutur Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper