Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Merosot, Saham Emiten Ikut Terkulai

Sejak mencetak rekor di level US$2.063 per troy ounce pada 6 Agustus 2020, harga emas kian menjauh dari angka rekor dan turut menjadi sentimen negatif bagi emiten yang memiliki bisnis emas.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten pertambangan emas kompak merosot menyusul harga emas yang kian jauh dari rekor tertinggi. Hal ini menjadi antiklimaks setelah pada awal bulan lalu saham-saham emiten emas menjadi buruan investor, dipicu reli harga emas yang menggila.

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSBA) tercatat mengalami penurunan paling dalam dibandingkan dengan empat emiten emas lainnya. Saham PSAB terkoreksi 3,10 persen ke posisi 250.

Menyusul PSAB adalah PT United Tractors Tbk. yang mengalami penurunan 1,27 persen ke level 23.250. Untuk diketahui, sejak akhir 2019 emiten bersandi saham UNTR itu memiliki bisnis emas setelah mengakuisisi PT Agincourt Resources, pengelola tambang Martabe.

Tiga saham emiten emas lain yang juga lunglai adalah PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Ketiga saham tersebut masing-masing turun 1,09 persen, 0,63 persen, dan 0,83 persen.

Dari lima saham emiten emas, hanya SQMI yang mencetak koreksi, yaitu sebesar 6,22 persen. Empat saham lainnya dalam sebulan terakhir tetap mendulang kenaikan berkisar 4,68 persen hingga 15,82 persen.

Untuk diketahui, harga emas turun lagi di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang mulai reda. Di samping itu, progres penanganan Covid-19 yang memicu optimisme juga membuat minat terhadap aset aman seperti emas berkurang.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot jatuh ke level US$1.920,97 per troy ounce atau turun 0,37 persen pada pukul 15.37 WIB.

Adapun, harga emas berjangka Comex untuk kontrak pengiriman Desember 2020 naik 0,05 persen ke posisi US$1.924,10 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia naik 0,10 persen ke posisi 93,1110/

Untuk diketahui, dalam sebulan terakhir harga emas melandai tajam. Harga emas di pasar spot menyentuh level US$2.063 per troy ounce pada 6 Agustus lalu. Namun, sepekan berikutnya anjlok ke posisi US$1.911 per troy ounce.

"Kami memiliki sedikit optimisme pada hubungan AS-China, sementara ada beberapa optimisme mengenai (pengobatan) virus corona ... jadi, sedikit lebih kecil kebutuhan akan tempat berlindung yang aman," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures seperti dikutip dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper