Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Marga (JSMR) Pangkas Capex Rp2 Triliun

Perrseroan melakukan pengetatan baik dari sisi belanja modal atau capital expenditure (capex) serta beban usaha. Setelah dipangkas, alokasi capex tahun ini menjadi sekitar Rp23 triliun.
Jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Jawa Barat./Jasa Marga
Jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Jawa Barat./Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melakukan pengetatan belanja modal dan beban usaha seiring dengan berkurangnya pendapatan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menjelaskan bahwa perseroan melakukan pengetatan baik dari sisi belanja modal atau capital expenditure (capex) serta beban usaha. Kebijakan itu menurutnya ditempuh seiring dengan pendapatan perseroan yang berkurang.

“Fokus capex kami selain pengembangan jalan tol baru yang memang sangat bergantung kepada penyelesaian proyek, kami fokus capex di operasional spesifik untuk safety. Kami ingin jalan tol tetap aman dikendarai dan tidak berisiko kecelakaan,” ujarnya dalam paparan publik daring, Rabu (26/8/2020).

Eka mengatakan perseroan melakukan penghematan belanja modal hingga Rp2 triliun. Dengan demikian, alokasi capex tahun ini sekitar Rp23 triliun.

“[Pengeluaran] capex akan sangat bergantung kepada penyelesaian proyek,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa realisasi pendapatan tol cukup menantang pada 2020. Pasalnya, terjadi penurunan lebih dari 50 persen pada April 2020—Mei 2020.

Kendati demikian, lanjut dia, saat ini sudah terjadi perbaikan. Penurunan pendapatan menurutnya berada sekitar 10 persen.

“Kami berharap pada akhir tahun itu tidak terlalu signifikan kalau turun relatively hanya sedikit impak dibandingkan dengan tahun lalu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan hampir seluruh sektor terdampak pandemi Covid-19. Akan tetapi, pihaknya mengklaim waktu pemulihan bagi perseroan lebih cepat dibandingkan dengan industri lain.

“Isunya bukan di fundamental, kami punya kontrak 35 tahun—50 tahun. Revenue sebetulnya untuk mid to long term sangat steady,” paparnya.

Donny menyebut penurunan lalu lintas lebih disebabkan karena ada kebijakan pembatasan orang sejalan dengan kebijakan pemerintah. 

“Begitu kebijakan dilonggarkan, diharapkan lalu lintas sudah kembali normal,” ujarnya.

Pendapatan emiten berkode saham JSMR itu turun 47,21 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp6,77 triliun pada semester I/2020. Pendapatan tol sebagai kontributor utama turun dari Rp4,73 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp3,91 triliun per 30 Juni 2020.

JSMR membukukan laba bersih Rp105,73 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 90,02 persen dari Rp1,05 triliun periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper