Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Otomotif Terdampak Covid-19, Kinerja Astra Otoparts (AUTO) Tertekan

Pada semester I/2020, PT Astra Otopart Tbk. (AUTO) menderita rugi bersih sebesar Rp296 miliar, berbalik dari posisi laba bersih sebesar Rp246 miliar pada semester I/2019.
Direktur Astra Otoparts Yusak Kristian (dua kanan), memperkenalkan aku GS Gold yang dilengkapi barcode. Foto ANTARA
Direktur Astra Otoparts Yusak Kristian (dua kanan), memperkenalkan aku GS Gold yang dilengkapi barcode. Foto ANTARA

Bisnis.com,JAKARTA — Penurunan pendapatan dari segmen pasar original equipment manufacturer dan pasar suku cadang pengganti menekan kinerja keuangan PT Astra Otoparts Tbk. pada semester I/2020.

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap pasar otomotif. Hal itu khususnya pada periode kuartal II/2020.

“Pada semester I/2020, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp296 miliar dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp246 miliar pada periode yang sama tahun lalu,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (25/8/2020).

Wanny menjelaskan bahwa kerugian terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pasar original equipment manufacturer (OEM). Selain itu, pendapatan dari pasar suku cadang pengganti juga turun pada semester I/2020.

Lebih lanjut, Wanny mengungkapkan segmen usaha manufaktur memberikan kontribusi sebesar 45 persen atau Rp2,53 triliun dari total pendapatan bersih perseroan. Lewat lini itu, AUTO memproduksi komponen dan rangkaian baik ke pasar pabrikan otomotif maupun pasar suku cadang pengganti untuk kendaraan roda dua, roda empat, serta komersial.

“[Total penjualan usaha] Turun sebesar 36 persen dari tahun lalu disebabkan penurunan penjualan di industri otomotif karena pandemi Covid-19,” paparnya.

Sementara itu, segmen usaha perdagangan juga turun 13 persen secara tahunan menjadi Rp3,12 triliun. Lini usaha dengan kontribusi sebesar 55 persen terhadap total pendapatan bersih semester I/2020 itu juga terdampak kondisi pandemi Covid-19.

Di tengah kondisi itu, dia menyebut perseroan menempatkan fokus kepada pengendalian operasional dan investasi. Emiten berkode saham AUTO itu juga mengelola modal kerja dan likuiditas.

“Per 30 Juni 2020, neraca perseroan tetap kuat dengan rasio utang terhadap ekuitas dapat terjaga sehat dan stabil,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper