Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Makanan Olahan Charoen Pokphand (CPIN) Moncer Saat Pandemi

Permintaan terhadap produk perseroan meningkat signifikan pada periode pandemi Covid-19 karena sejumlah langkah untuk memaksimalkan penjualan. Salah satunya dengan mendorong penjualan melalui gerai Prima Freshmart.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan lini bisnis makanan olahan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Charoen Pokphand Indonesia Ferdiansyah Gunawan Tjoe menjelaskan bahwa penjualan lini bisnis makanan olahan tumbuh 19,7 persen secara tahunan pada semester I/2020. Menurutnya, permintaan terhadap produk perseroan meningkat signifikan pada Maret 2020—Juni 2020 atau pada periode pandemi Covid-19.

Ferdianysah mengungkapkan perseroan menempuh sejumlah langkah untuk memaksimalkan penjualan sejak Maret 2020. Salah satunya dengan mendorong penjualan melalui gerai Prima Freshmart.

“Kami melakukan kerja sama salah satunya dengan Grab dan di luar itu juga kami mendorong pengiriman produk kami ke rumah-rumah,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (25/8/2020).

Ferdiansyah mengungkapkan permintaan dari sisi pasar swalayan juga meningkat tajam. Pihaknya menilai kenaikan tersebut didorong langkah sebagian masyarakat yang memborong pasokan makanan.

Dia menyebut penjualan produk ready meal atau makanan siap saji perseroan juga tumbuh signifikan. Lini itu baru saja diluncurkan oleh perseroan pada tahun lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahan Charoen Pokphand Indonesia Ferdiansyah Hadijanto Kartika mengungkapkan penjualan perseroan turun 6,7 persen secara tahunan menjadi Rp27,60 triliun pada semester I/2020. Kondisi itu menurutnya akibat dari pandemi Covid-19.

Secara konsolidasi, Hadijanto menjelaskan bahwa 46 persen penjualan perseroan berasal dari pakan ternak. Bisnis itu berkontribusi Rp12,68 triliun terhadap total penjualan semester I/2020.

Selanjutnya, penjualan dari segmen peternakan berkontribusi 40 persen. Lini usaha tersebut menyumbangkan Rp11,20 triliun dari total penjualan hingga 30 Juni 2020.

Sementara itu, bisnis makanan olahan memberikan kontribusi sebesar 10 persen terhadap total penjualan semester I/2020. Penjualan dari lini bisnis itu justru mengalami peningkatan 19,7 persen menjadi Rp2,84 triliun di tengah periode pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper