Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) Tebar Dividen Rp1,32 Triliun

CPIN membagikan dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih 2019.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. memutuskan pembagian dividen tunai untuk kinerja tahun buku 2019.

Emiten berkode saham CPIN itu telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Selasa (25/8/2020).

Salah satu keputusan yang dihasilkan yakni pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2019.

“[Dividen tunai] yang dibayarkan atas 16,39 miliar saham atau seluruhnya senilai Rp1,32 triliun,” tulis Manajemen CPIN melalui siaran pers, Selasa (25/8/2020).

Charoen Pokphand melaporkan penjualan bersih Rp58,63 triliun pada 2019. Posisi itu naik 8,67 persen dibandingkan dengan Rp53,95 triliun per 31 Desember 2018.

Namun, beban pokok penjualan perseroan naik lebih tinggi secara year on year (yoy). Emiten berkode saham CPIN itu mengeluarkan Rp50,53 triliun pada 2019 atau naik 12,75 persen dibandingkan dengan Rp44,82 triliun tahun sebelumnya.

Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih besar membuat laba kotor perseroan turun 11,37 persen secara yoy menjadi Rp8,09 triliun pada 2019. Tahun sebelumnya, CPIN masih mampu membukukan laba kotor Rp9,13 triliun.

Sementara itu, laba usaha perseroan juga menyusut 23,97 persen secara tahunan pada 2019. Pos keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis susut dari Rp10,58 miliar pada 2018 menjadi Rp3,66 miliar tahun lalu.

Salah satu kenaikan signifikan yang menekan laba usaha perseroan yakni beban operasi lainnya. Pos itu naik dari Rp123,72 miliar pada 2018 menjadi Rp580,63 miliar per 31 Desember 2019.

Pada 2019, CPIN juga mengantongi laba selisih kurs Rp60,23 miliar. Posisi itu berbalik dari rugi kurs Rp144,78 miliar periode 2018.

Dengan demikian, CPIN mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp3,63 triliun pada 2019. Posisi itu turun 20,20 persen dibandingkan dengan Rp4,55 triliun per 31 Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper